MANOKWARI – Pemkab Manokwari menyatakan keseriusan untuk memberikan penguatan kepada seluruh organisasi kemasyarakatan berbasis kultur atau budaya di daerah ini. Sebab organisasi kemasyarakatan berbasis budaya selain menjadi pilar, juga merupakan potensi pembangunan.
“Ke depan pemerintah memiliki keseriusan untuk memberikan penguatan kepada seluruh organisasi kemasyarakatan yang berbasis kultural di Kabupaten Manokwari karena di samping sebagai pilar juga potensi pembangunan,” ujar Bupati Manokwari, Hermus Indou, ketika membuka Musyawarah Daerah (Musda) ke-II Ikatan Keluarga Sunda, Jawa, dan Madura (Ikaswara) Kabupaten Manokwari, Kamis (09/12/2021).
Menurut Hermus, Kabupaten Manokwari bukan lagi daerah homogen seperti dulu yang hanya didiami oleh masyarakat Arfak dan Doreri. Melalui integrasi bangsa, Kabupaten Manokwari menjadi daerah yang heterogen.
Kemajemukan di Kabupaten Manokwari, lanjut Hermus, merupakan potensi pembangunan, namun jika tidak bisa dikelola dengan baik bisa menjadi ancaman yang luar biasa bagi eksistensi atau keberlangsungan pembangunan daerah. Untuk menyatukan suku-suku yang berbeda, dibutuhkan saling pengertian, pemahaman, dan kesadaran bersama bahwa daerah tidak bisa dibangun oleh satu suku saja, tetapi juga oleh suku-suku lain.
“Karena itu, konsolidasi organisasi yang dilakukan oleh Ikaswara memiliki tujuan yang sangat positif untuk memantapkan Ikaswara sebagai satu kekuatan sosial dan sebagai pilar pembangunan yang mampu melakukan pembinaan secara holistik kepada seluruh masyarakat Jawa yang ada di Kabupaten Manokwari. Masyarakat Ikaswara yang berdomisili dan menjadi penduduk di Kabupaten Manokwari memantapkan diri untuk berkontribusi secara nyata dalam menyukseskan seluruh kegiatan pemerintahan dan pembangunan di daerah ini,” imbuhnya.
Hermus juga menyampaikan apresiasi kepada pengurus Ikaswara dan paguyuban-paguyuban di bawah Ikaswara yang menghimpun masyarakat Jawa. Hal itu untuk membuat masyarakat hidup tertib, aman, dan damai serta mau berkontribusi terhadap keberlangsungan pembangunan di Kabupaten Manokwari.
“Kalau kita lihat peran dan eksistensi masyarakat Jawa di Kabupaten Manokwari sangat luar biasa. Pertanian terutama, kemudian ekonomi kerakyatan, saya kira masyarakat Jawa ada di segala lini. Tanpa masyarakat Jawa saya kira Papua juga sulit kita bangun. Karena itu, Pemkab Manokwari mengapresiasi kontribusi positif yang sudah diberikan oleh seluruh masyarakat Jawa di Kabupaten Manokwari terhadap keberhasilan dan pencapaian pembangunan yang sudah diraih bersama,” tukasnya.
Pjs. Ketua Ikaswara Kabupaten Manokwari, Gunawan, mengatakan musyawarah menjadi keharusan bagi suatu organisasi, termasuk Ikaswara. Musda ke-II Ikaswara Kabupaten Manokwari, selain untuk memilih pengurus baru, juga untuk membahas program kerja.
“Dalam Musda ke-II akan lahir program kerja, dan tentu konsolidasi organisasi dan reorganisasi yang perlu dibenahi,” ujarnya.
Musda ke-II Ikaswara diikuti oleh ketua-ketua paguyuban di bawah Ikaswara, yakni sebanyak 28 paguyuban. Selain itu, hadir juga pengurus Ikaswara Kota Sorong dan Kabupaten Sorong Selatan. (SM7)
