Bertemu Menag RI, Ketua FKUB Papua Barat Sebut Pemuka Agama Adalah Pionir di Daerah Terpencil

MANOKWARI – Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Papua Barat, Pdt. Sadrak Simbiak menyampaikan dukungan dan harapannya kepada Menteri Agama RI atas berbagai pencerahan yang disampaikan dalam pembukaan Silaturahmi Nasional (Silatnas) FKUB se-Indonesia beberapa bulan lalu. Pencerahan tersebut dinilai membawa dampak positif dan menggugah semangat tokoh-tokoh lintas agama, termasuk di provinsi Papua Barat.

Dalam keterangannya, Pdt. Sadrak Simbiak menyampaikan bahwa setelah Silatnas, ia segera menginisiasi pertemuan dengan para tokoh lintas agama di Papua Barat guna merespon secara konkret arahan Menteri Agama.

Bacaan Lainnya

Ia juga menegaskan pentingnya peran rumah ibadah di daerah-daerah terpencil sebagai garda terdepan dalam pelayanan kepada masyarakat.

“Kalau ada pelayanan yang bisa menjangkau daerah terpencil, itu bukan rumah pemerintah, tapi rumah ibadah. Pemuka agama adalah pionir dalam pembangunan dan pembinaan umat di tanah Papua,” ujar Pdt. Sadrak.

Ia juga menggarisbawahi pentingnya perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan pemuka agama, khususnya di wilayah terluar dan tertinggal, sebagai bentuk dukungan terhadap peran strategis mereka dalam menjaga kerukunan dan membangun karakter masyarakat.

Selain itu, Pdt. Sadrak Simbiak menyambut baik inisiatif Kementerian Agama terkait kurikulum cinta yang menempatkan nilai-nilai kemanusiaan sebagai fondasi utama pendidikan keagamaan.

“Tuhan dimuliakan di tempat dimana manusia dihargai. Kurikulum cinta ini perlu diarahkan juga kepada para pemuka agama agar tidak menciptakan tekanan atas perbedaan, melainkan menumbuhkan rasa saling menghargai,” tambahnya.

Dalam isu lingkungan, Pdt. Sadrak turut memberikan apresiasi atas pengembangan pemikiran ekoteologi sebagai dasar spiritual dalam merawat bumi.

Ia mendorong adanya pertemuan tingkat global guna membangun kesadaran bersama terhadap pelestarian lingkungan hidup.

Baca Juga:  DPC PMKRI Manokwari St. Thomas Villanova Periode 2022-2024 Dilantik

“Kerusakan lingkungan yang luar biasa sedang terjadi di Papua Barat dan Papua Barat Daya. Ini adalah suara hati umat. Kita perlu inisiatif global untuk menyelamatkan bumi,” tegasnya.

Menutup pernyataannya, Pdt. Sadrak menyinggung tentang pentingnya dukungan anggaran terhadap program-program pencegahan dan penguatan masyarakat.

“Kami paham soal efisiensi anggaran, tapi perlu diingat, membiayai pencegahan jauh lebih ringan dibanding membiayai kerusakan yang sudah terjadi,” ujarnya.

Pdt. Sadrak Simbiak berharap pemerintah terus melibatkan para tokoh agama dalam setiap kebijakan strategis, sebab merekalah yang berada paling dekat dengan masyarakat dan memiliki peran vital dalam menjaga ketahanan sosial dan spiritual bangsa. (SM)

Pos terkait