MANOKWARI – Selain kepiting dan ikan tuna, Bea Cukai Manokwari kini membantu melakukan asistensi agar produk Smilax bisa diekspor. Smilax merupakan produk olahan dari Daun Bungkus menjadi krim.
Kepala Seksi Kepabeanan dan Cukai pada Kantor Bea Cukai Manokwari, Encep Kuswoyo, mengatakan selain produk kepiting dan tuna, pihaknya kini melakukan penjajakan untuk mencoba melakukan ekspor produk Smilax, produk khusus untuk pria. Produk tersebut dari Daun Bungkus khas Papua yang diolah menjadi krim.
“Saat ini kami sedang berupaya menjembataninya dengan Balai POM untuk mendapatkan izin edar,” tutur Encep di kantornya, Rabu (17/11/2021).
Menurut Encep, produk Smilax diproduksi oleh salah satu peneliti di Manokwari yang memprosesnya dari Daun Bungkus hingga menjadi krim. Pihaknya mendukung ekspor produk tersebut karena merupakan produk khas Papua.
“Ini potensi dan ciri khas produk dari Papua yang perlu didukung. Sebab ini mungkin yang pertama di dunia, bisa dikatakan begitu makanya kami dukung supaya menjadi brand kearifan lokal,” ujarnya.
Bea Cukai Manokwari, lanjut Encep, sejak awal sudah melakukan asistensi agar produk tersebut dapat dipasarkan.
“Ini kami asistensi dari awal mulai dari administrasi, kemudian kemarin ada Klinik Ekspor ke sana untuk membenahi ruangan-ruangan untuk memenuhi standar produksi produk tersebut seperti yang disyaratkan untuk memperoleh izin edar dari BPOM Manokwari,” tukasnya. (SM7)