MANOKWARI, – Bandara Rendani Manokwari akan dikembangkan oleh Kementerian Perhubungan. Untuk pengembangan bandara tersebut, permukiman yang ada di atas lahan bandara akan terkena dampak.
Menurut Bupati Manokwari, Hermus Indou, tim terpadu yang sudah dibentuk oleh Pemprov Papua Barat akan melakukan inventarisasi terhadap objek-objek yang terkena dampak pengembangan bandara. Diharapkan masyarakat juga mendukung kebijakan pemerintah untuk mengembangkan bandara dengan kesediaan untuk keluar dari lokasi yang secara legal stranding merupakan milik pemerintah.
Hermus mengatakan, pemerintah tidak mau merugikan masyarakat. Masyarakat yang terdampak pengembangan bandara tetap akan diperkukan secara manusiawi.
“Mereka adalah warga kita yang mau tidak mau harus kita perhatikan juga. Jangan sampai mereka digusur atau digeser kemudian ada banyak problem yang kemudian akan dihadapi oleh mereka lagi,” ujar Hermus di kediamannya, Rabu (168/2023).
Karena itu, kata Hermus, Pemkab Manokwari dan Pemprov Papua Barat akan mencari solusi terbaik untuk masyarakat terdampak. Dengan demikian, mereka pindah dengan damai dan mendukung pemerintah dalam pengembangan bandara.
Hermus menegaskan, permukiman masyarakat di sekitar bandara pasti akan dipindahkan, tapi dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pemerintah tidak memberikan ganti rugi karena masyarakat menempati lahan milik pemerintah. Namun demikian, pemerintah tetap memberikan uang kerahiman.
“Mereka menempati lahan bandara itu secara gratis, sehingga kita pun berharap bahwa karena pemerintah sudah memberikan kesempatan maka mereka pun tidak boleh menuntut yang berlebihan kepada pemerintah untuk membayar karena akan menghambat proses pembangunan bandar udara itu sendiri. Nanti kita akan mencari solusi atau jalan tengah, di mana mereka pun bisa membantu pemerintah tapi tidak boleh mereka pun dirugikan,” sebutnya.
Pemerintah, tambah Hermus, akan memberikan uang kerahiman yang layak agar masyarakat pindah dari lokasi itu dengan baik dan tidak ada yang bertahan. Jangan sampai ada yang bertahan dan digusur secara paksa.
“Saya ingatkan bahwa masyarakat sudah tahu Bandar Udara Rendani akan dibangun, sehingga kalau sudah tahu ya bergegas untuk cari lahan di luar untuk bisa membangun rumah sendiri karena Pemkab Manokwari terbatas. Kita tidak punya biaya yang cukup untuk membangun rumah, jadi kita hanya bisa membayar uang kerahiman saja kepada mereka dan kita berharap merekalah yang mencari lahan sendiri untuk bisa membangunnya,” tukas Hermus. (SM7)