Manokwari – Masyarakat Papua asal NTT dan masyarakat asli Papua diimbau untuk tidak menanggapi informasi di media sosial terkait kesiapan Ormas Garuda ke Papua. Informasi tersebut dipastikan hoaks.
Ketua Umum Rumah Besar Flobamora Provinsi Papua Barat, Clinton Tallo, mengatakan bahwa informasi yang diposting di salah satu grup Facebook di Kota Kupang itu informasi hoaks.
Hal itu sudah dipastikan Clinton setelah menghubungi langsung Kapolda NTT.
“Tadi saya sudah kirim postingan itu ke Pak Kapolda dan Kapolda menyatakan bahwa itu i formasi hoaks,” ujar Clinton, Rabu (6/12/2023) malam.
Karena itu, Clinton mengimbau seluruh masyarakat Papua asal NTT dan masyarakat asli Papua untuk tidak mempercayai informasi tersebut.
“Jangan percaya karena itu hoaks,” katanya.
Clinton pun meminta maaf kepada masyarakat Papua atas insiden persekusi terhadap mahasiswa asal Papua di Kupang dilakukan Ormas Garuda dan Garda Flobamora.
Menurut Clinton, para pelaku persekusi sudah diamankan pihak kepolisian dan saat ini sedang menjalani proses hukum.
“Mereka sudah diproses hukum dan saya minta kita percayakan masalah ini kepada pihak kepolisian untuk diselesaikan,” katanya.
Clinton menambahkan bahwa selama ini masyarakat Papua asal NTT sudah hidup rukun dengan masyarakat asli Papua. Bahkan masyarakat Papua asal NTT sudah kawin mawin dengan masyarakat asli Papua.
“Kami memang asal NTT tapi sudah menjadi masyarakat Papua. Kami KTP Manokwari, dan sudah menjadi orang Papua. Masalah yang terjadi di Kupang mari kita percayakan pada pihak kepolisian untuk diselesaikan. Kita tetap menjaga persaudaraan dan kerukunan apalagi ini menjelang Natal dan sudah masuk tahun politik. Kita masyarakat Papua, NTT, dan Maluku yang merupakan ras Melanesia mari kita tetap bersatu dan menjaga persaudaraan dalam satu keluarga,” tukas Clinton. (SM7)