MANOKWARI – Hari ini, Rabu (4/8/2021) merupakan hari kelima pelaksanaan dapur pangan TNI dan Polri. Jika di empat hari sebelumnya, setiap hari hanya ada 500-an paket makanan siap saji yang didistribusikan untuk makan siang warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman) dan masyarakat terdampak pandemik Covid-19, di hari ini ada 870 paket makanan siap saji yang didistribusikan untuk makan siang.
Komandan Satuan Brimob Polda Papua Barat, Kombes Pol Semmy Ronny Thabaa, mengatakan dapur lapangan ini merupakan yang kedua kalinya dilaksanakan. Pertama dilaksanakan di lapangan dekat Polsek Amban beberapa waktu lalu.
Menurutnya, sejumlah personel terlibat dalam pelaksanaan dapur lapangan gelomban II. Selain Polri, ada juga dari TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, serta sejumlah ormas.
Karena itu, menurutnya, dari sisi SDM dan peralatan sudah tersedia. Kemampuan pengelola dapur lapangan juga tersedia. Hanya saja pihaknya kekurangan anggaran.
“Kalau SDM kita punya, peralatan kita punya, kemudian kemampuan untuk mengelola dapur lapangan ini kita punya. Tapi yang tidak kita punya itu sumber anggaran. Dana tentu sangat kita perlukan untuk membeli bahan-bahan makanan yang akan kita olah menjadi makanan siap saji,” ujar Thabaa di lokasi dapur lapangan, Gedung Wanita Manokwari, Rabu (4/8/2021).
Pihaknya bersyukur sejak pelaksanaan dapur lapangan gelombang II pada 31 Juli lalu, ada banyak dukungan dan partisipasi dari pengusaha dan juga dari individu yang peduli penanganan Covid-19. Bahkan, menurut dia, ada warga yang datang ke dapur lapangan membawa donasi berupa uang dan bahan makanan.
“Ada orang per orang yang mendonasikan baik dalam bentuk dana, maupun bahan makanan seperti beras dan sayur-sayuran, terus berdatangan kepada kami. Walaupun jumlahnya tidak banyak, tapi ini bentuk dari kepedulian masyarakat di Kota Manokwari untuk menyikapi situasi pandemik Covid-19 yang sedang kita alami semua,” ungkapnya.
Thabba menegaskan bahwa pelaksanaan dapur lapangan untuk menggugah semua komponan masyarakat agar bersatu melawan Covid-19.
“Pesan yang kita mau sampaikan itu bagaimana untuk bersama, bersatu melawan Covid-19. Covid-19 nyata, ancamannya jelas, tetapi tidak membuat kita jadi takut, tidak menjadi ancaman yang terlalu serius karena kita tahu cara mengelolanya, tahu cara menanganinya. Dengan pendirian dapur lapangan ini bagaimana kita peduli terhadap situasi atau dinamika akibat pandemik Covid ini. Membangun kebersamaan untuk mari sama-sama kita bersatu melawan Covid-19,” tukasnya.
Ketua Panitia Dapur Lapangan, AKP Burhan, mengatakan di dapur lapangan, personel yang terlibat menyiapkan makanan untuk didistribusikan kepada masyarakat yang menjalani isolasi mandiri dan masyarakat yang terdampak pandemik Covid-19.
“Sasaran distribusi makanan dari dapur lapangan yakni masyarakat yang menjalani isolasi mandiri dan masyarakat yang terkena dampak pandemik Covid-19. Satu hari itu kita kurang lebih 1.000-1.200, itu untuk distribusi makan siang dan makan malam. Jadi untuk makan siangnya sekitar 500-an, dan makan malam juga 5.00-an,” jelas Burhan.
Selain dalam kota, menurut dia, distribusi makanan juga ke pinggiran kota.
“Untuk pengantaran dalam Kota Manokwari sampai di pinggiran kota seperti di Maripi, Pasir Putih, Susweni, Bakaro, dan Amban,” sebutnya.
Dia menambahkan, dapur lapangan gelombang II dipusatkan di Gedung Wanita karena pertimbangan berada di pusat kota.
“Memang kita cari lokasi yang strategis, kita bisa menjangkau semua ke kota. Jadi kalau ke Pasir Putih dekat, ke Maripi dekat, jadi untuk sementara kita tetap melaksanakan kegiatan di Gedung Wanita ini,” tukasnya. (SM7)