MANOKWARI – Duka masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) akibat bencana alam juga menjadi duka pemerintah dan masyarakat Kabupaten Manokwari. Sebab masyarakat NTT sama seperti masyarakat Papua.
“Air mata Flobamora adalah air mata kami juga. Flobamora, NTT, dan Papua tidak bisa dipisahkan. Karena itulah Tuhan mempertemukan kita, membawa bapak-ibu dari NTT datang Bersama kami di sini. Tuhan sudah rencanakan untuk kita bersama, bukan hanya karena kita sama-sama di NKRI, tapi NTT dan Papua, kita sama-sama keriting dan hitam,” ujar Bupati Manokwari, Hermus Indou, ketika berkunjung ke Posko Bencana NTT di Kawasan Borarsi Manokwari, Kamis (8/4/2021).
Baca Juga: Sebuah Warung Makan Di Manokwari Ludes Terbakar
Pada kesempatan itu, Bupati Hermus didampingi oleh Plt Sekda, Mersiyanah Djalimun; Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Henri Sembiring; Asisten I, Wanto; Asisten II, Harjanto Ombesapu; dan Plt Kepala Bagian Humas dan Protokol, Ivanna Roring.
Hermus diterima oleh Ketua Ikatan Keluarga Flobamora (IKF) Papua Barat, Clinton Tallo dan jajaran serta sesepuh IKF Papua Barat, Abia Ulu. Hadir juga Ketua Angkatan Muda Flobamora (AMFlora) Papua Barat, Yan Karmadi; Ketua Ikatan Perempuan Flobamora Papua Barat, Andriana Nalle.
Hermus atas nama masyarakat dan Pemkab Manokwari menyatakan belasungkawa mendalam atas peristiwa bencana yang menimpa masyarakat NTT. Bencana itu telah menimbulkan banyak korban, baik korban jiwa maupun materi.
“Ini (bencana) seperti yang disampaikan sesepuh keluarga Flobamora, Bapak Abia Ulu, merupakan tamu tak diundang. Ketika kita tidur tamu itu dating. Dan kejadian ini saat masyarakat merayakan ibadah Paskah. Mari kita terima semua ini dengan iman dan percaya kepada Tuhan bahwa ini ujian dari Tuhan,” ujarnya.
Hermus mengungkapkan, warga Flobamora, NTT, di Manokwari sudah menjadi bagian dari masyarakat dan Kabupaten Manokwari. Karena itu, Pemkab Manokwari tidak akan tinggal diam.
“Kehadiran kami di sini untuk memberikan dukungan dan apresiasi kepada para relawan dan keluarga Flobamora yang telah bekerja menggalang bantuan untuk saudaraa-saudara kita di NTT,” ujarnya.
Oleh karena itu, sambung Hermus, di dalam keterbatasan Pemkab Manokwari akan berupaya menyisihkan Sebagian pendapatan untuk dikirim ke NTT. Pemkab Manokwari melalui Plt Kepala BPBD akan menyurati semua elemen masyarakat, baik gereja maupun pihak ketiga untuk mengumpulkan bantuan.
“Asisten I sebagai Plt Kepala BPBD saya perintahkan siapkan surat untuk disampaikan kepada semua elemen masyarakat untuk kumpulkan bantuan. Sementara kita siapkan, secepatnya tentukan waktu yang pas agar bersama dengan Pemkab Manokwari antar segera ke NTT,” tandasnya.
Sementara itu, sesepuh Keluarga Flobamora Papua Barat, Abia Ulu, mengungkapkan, seluruh masyarakat Flobamora, NTT di Papua Barat telah bergerak memberikan dukungan dan bantuan kepada keluarga di NTT yang kini berduka akibat bencana alam.
Bencana tersebut, menurut Abia, seperti yang diungkapkan almarhum Gubernur Papua Barat, Abraham Atururi, adalah tamu tak diundang yang datangnya tidak diketahui. Meski sudah ada di Papua sejak tahun 1976, katanya, begitu mendengar bencana yang merenggut banyyak korban jiwa dan harta benda, dirinya sangat berduka.
Menurutnya, keluarga Flobamora melalui AMFlora dan para relawan telah bekerja menggalang bantuan dengan turun ke jalan-jalan. Para orang tua pun memberikan dukungan dengan ikut memberikan sumbangan.
“Kami warga Flobamora di Manokwari, kami masyarakat Manokwari, kami mohon dukungan untuk meringankan keluarga kami di tanah kelahiran yang saat ini berduka karena bencana alam,” tukasnya. (SM7)