MANOKWARI – Bupati Manokwari, Hermus Indou, menyampaikan sejumlah pesan ketika memberikan sambutan pada acara pengresmian gereja dan peletakan batu pertama pembangunan rumah pastori Gereja Kemah Injil (KINGMI) Jemaat Imanuel Subsay, Distrik Warmare, Selasa (1/6/2021). Salah satunya Bupati meminta masyarakat dan jemaat untuk menjaga Kota Manokwari dan menjaga toleransi antarumat beragama.
Hermus mengatakan, Pemkab Manokwari memberikan apresiasi kepada jemaat setempat yang membangun gedung gereja yang luar biasa itu. Pembangunan gereja itu, kata dia, semakin menguatkan Pemkab Manokwari dalam upaya mewujudkan Manokwari Kota Injil sebagai pusat peradaban di Tanah Papua dan ibukota Provinsi Papua Barat.
Menurutnya, Manokwari sebagai Kota Injil harus juga dibuktikan dengan hadirnya gereja di mana-mmana, dari kota sampai ke polosok-pelosok. Karena itu, upaya menghadirkan gereja itu luar biasa dan Pemkab Manokwari mengapresiasinya.
Sebagai Kota Injil, pusat peradaban, dan ibukota Provinsi Papua Barat, kata Hermus, Manokwari harus dibangun, dijaga, dan dilestarikan. Untuk itu, dia mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan Manokwari sebagai rumah Bersama.
“Kalau jaga berarti rumah ini diharapkan tidak dirusak. Jaga dari ancaman bahaya baik dari luar maupun dari dalam,” tegasnya.
Hermus juga mengingatkan untuk menjaga toleansi antarumat beragama dan antarmasyarakat. Bangsa Indonesia, katanya, adalah bangsa yang majemuk, terdiri dari banyak suku, budaya, bahasa, dan juga adat istiadatnya.
“Saya berharap suku-suku Papua bisa saling menerima dan mengakui satu sama lain. Harus bisa menerima orang lain atau suku lain di kehidupan kita dan kita harap mereka pun demikian,” ujarnya.
Dalam kaitan itu, lanjut Hermus, ke depan tugas pemerintah dan gereja adalah sama-sama berjalan untuk melakukan pembinaan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat, sehingga keamanan dan ketertiban masyarakat bisa dijaga dan dilindungi. Keamanan itu akan menjadi modal luar biasa untuk melaksanakan pembangunan.
“Mari jaga Manokwari dari ancaman dan intimidasi dari orang lain. Terakhir saya sampaikan untuuk mendukung pemerintah, tidak hanya Pemkab Manokwari atau saya dan Pak Edi Budoyo tapi juga Pemprov dan Gubernur Papua Barat,” tandasnya.
Ketua Panitia Pembangunan Gereja Kemah Injil (KINGMI) Jemaat Imanuel Subsay, Pendeta Thobias Komba, STh, menyampaikan, dibutuhkan waktu satu tahun delapan bulan untuk menyelesaikan pembangunan gereja tersebut. pembangunan dilakukan dengan swadaya jemaat setempat.
“Dalam pembangunan ini kami dapat bantuan dana dan material dari beberapa jemaat,” ujarnya.
Selain pengresmian gereja, lanjutnya, juga dilakukan peletakan batu pertama pembangunan rumah pastori. Untuk itu, dia berharap agar pemerintah juga ikut memberikan perhatian terhadap pembangunan tersebut agar terlaksana dengan baik. (SM7)