MANOKWARI – Puluhan anak-anak korban kebakaran di Kompleks Borubudur yang ditampung di Gedung Wanita, Sabtu (2/10/2021) sore terlihat riang. Mereka, seolah melupakan peristiwa beberapa hari sebelumnya. Anak-anak berusia 5 hingga 10 tahun tersebut, terlihat asyik bermain sembari bercanda bersama.
Memanfaatkan beberapa permainan dan alat tulis yang dibawa relawan dari KAHMI, FORHATI HMI dan KOHATI di Manokwari, mereka seakan ingin menumpahkan perasaan mereka pasca-kebakaran. Menariknya, saat diberi alat tulis, hampir sebagian besar anak-anak secara tekun menggambar rumah.
Seperti yang dilakukan Poppy. Anak 10 tahun ini mengaku menggambar rumah karena ingin segera pulang.
“Mau pulang,” tuturnya singkat.
Selain menggambar, sebagian anak di lokasi pengungsian terlihat asyik beryanyi dan bermain memanfaatkan permain yang dibawa relawan.
Seorang pengungsi, La Ape mengaku senang dengan kehadiran para relawan dari KAHMI, FORHATI, HMI dan KOHATI. Menurutnya, aksi ini bisa sedikit mengurangi rasa trauma anak-anak di lokasi pengungsian.
“Senang. Apalagi tadi anak-anak dikasih bingkisan. Terima kasih sudah datang menghibur anak-anak kami. Terus terang, mereka masih trauma setelah kebakaran kemarin,” ujar La Ape.
Pria 53 tahun ini berharap permukiman mereka bisa segera dibangun kembali. Sehingga dia yang menggungsi bersama 3 anak dan 7 cucu, bisa segera beraktivitas kembali.
“Kalau bisa segera dibangun kembali. Biar kami di sini bisa pulang,” tambah pria yang berprofesi sebagai nelayan ini.
Sementara itu, Koordinator Presidium Majelis Daerah KAHMI Kabupaten Manokwari, Purwanto mengaku sedih dengan kondisi anak-anak di lokasi pengungsian. Selain trauma dengan peristiwa kebakaran, anak-anak di lokasi pengungsian, menurut Purwanto, sangat membutuhkan peralatan belajar.
“Kita hadir disini untuk menghibur adik-adik semua. Jangan lagi bersedih ya,” ujar Purwanto di hadapan puluhan anak-anak.
Purwanto mengatakan, Posko Bermain ini akan digelar di lokasi pengungsian lain. Sebab saat ini ada sejumlah titik yang dijadikan tempat penampungan sementara.
Sebelumnya, Kamis (30/9/2021) ratusan rumah di Kompleks Borobudur terbakar. Selain menghanguskan ratusan rumah, peristiwa ini juga menyebakan ribuan korban mengungsi ke sejumlah tempat. (SM)