MANOKWARI – Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Manokwari melaksanakan kegiatan padat karya Tahun Anggaran 2022. Kegiatan padat karya berupa perbaikan fasiliitas pelabuhan itu dilaksanakan di dua lokasi yakni Pelabuhan Anggrem dan Pelabuhan Pulau Mansiman.
Bupati Manokwari, Hermus Indou, mengapresiasi kegiatan tersebut karena melibatkan masyarakat sekitar dua pelabuhan itu sebagai tenaga kerja. Dengan menjadi tenaga kerjadalam kegiatan itu, masyarakat merasa memiliki dan merawat fasilitas yang diperbaiki.
“Bagi saya partisipasi ini perlu kita tumbuhkan untuk menjadikan masyarakat berpartisipasi dan menjadi subjek di sini. Jadi mereka membangun sendiri, tetapi juga karena mereka membangun sendiri, maka mereka merasa memiliki fasilitas yang ada di sini. Jadi kemudian untuk dirusak susah karena ini dihasilkan oleh masyarakat sendiri. Karena itu, ini menjadi sesuatu sangat positif dan kami mengapresiasi dan sekaligus berterima kasih untuk Kepala KSOP Manokwari yang memprogramkan dan melaksanakan kegiatan ini pada tahun ini dan bisa melibatkan masyarakat terutama yang bertempat tinggal di kawasan Anggrem dan sekitarnya,” ujar Hermus ketika membuka kegiatan tersebut di Pelabuhan Anggrem, Senin (12/09/2022).
Menurut Hermus, Pelabuhan Anggrem memiliki fungsi pelayanan yang kompetitif untuk mendukung pelabuhan induk. Untuk itu, perlu dipelihara secara berkelanjutan untuk memberikan pelayanan tidak hanya kepada masyarakat Manokwari tapi juga masyarakat dari beberapa kabupaten yang menggunakan kapal antardaerah dan bersadar di Pelabuhan tersebut.
“Jadi kita perlu memelihara fasilitas yang sudah dibangun oleh negara dan diberikan kepada daerah untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Kawasan Anggrem dan sekitarnya, lanjut Hermus, ke depan akan mengalami perubahan yang sangat signifikan, sehingga eksisting pelabuhan perlu dimantapkan dari aspek fungsional dan estetika. Dengan begitu, kawasan pesisir pantai tidak lagi menjadi daerah belakang.
“Bagi saya laut itu tidak boleh jadi daerah belakang. Jadi ini adalah kawasan terdepan kita dan kawasan ini kalau kita bisa bangun dengan baik ini hidup 24 jam. Kawasan ini tidak ada di kabupaten lain, ini yang menjadi keunggulan Kabupaten Manokwari hari ini dan saya kira dalam program jangka panjang ini akan mengalami perubahan yang sangat luar biasa ke depan. Karena itu, kami sangat mengharapkan dukungan dari semua warga Anggrem dan sekitar sampai di Sanggeng kKarena kita orang Papua harus bisa menikmati sesuatu yang lebih bagus lagi,” tandasnya.
Kepala KSOP Kelas IV Manokwari, Nurdin Marpaung, mengatakan bahwa kegiatan padat karya tahun ini dilaksanakan di dua pelabuhan yakni Pelabuhan Anggrem dan Pelabuhan Pulau Mansinam. Kegiatan padat karya bertujuan mewujudnyatakan Program Presiden Jokowi terkait peningkatan ekonomi masyarakat yang beberapa tahun ini terdampak pandemik Covid-19.
“Jadi untuk peningkatan ekonomi masyarakat ini tenaga kerja yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini semuanya dilaksanakan oleh masyarakat di sekitar Pelabuhan Anggrem. Nanti yang melakukan kegiatan di Pulau Mansinam juga masyarakat yang ada di sekitar Pulau Mansinam. Untuk masyarakat yang akan dilibatkan dalam kegiatan itu akan diatur oleh ketua kelompok. Sementara upah pekerja sesuai UMP,” ujarnya.
Mengenai jenis kegiatan yang dilaksanakan, menurut Marpaung, yakni pemeliharaan lingkungan, perbaikan gaenslen, plafon, dan pengecatan. Diperkirakan pekerjaan itu selesai dalam lima hari.
“Tahun lalu kegiatan yang sama juga dilakukan,” katanya.
Kegiatan padat karya itu dilaksanakan oleh masyarakat. Untuk itu, dia berharap masyarakat sendiri pula yang merawat fasilitas di lokasi itu.
“Jadi pemerintah mengharapkan dengan mereka melakukan kegiatan ini mereka sendiri akan merawat tempat ini dengan baik,” sebutnya.
Selain perbaikan fasilitas pelabuhan, menurut Marpaung, kegiatan padat karya juga dilaksanakan oleh Kementerian Perhubungan dengan pembersihan kapal. Kapal-kapal perintis yang masuk di Manokwari juga dibersihkan oleh masyarakat di sekitar pelabuhan.
“Fungsinya juga untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Nanti di kapal itu lima orang per kelompok berganti-gantian supaya semua ikut merasakan. Pokoknya diatur sedemikian rupa semua bisa ikut bekerja di sana secara bergantian,” pungkasnya. (SM7)