Manokwari – Rumah Besar Flobamora-NTT di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, mengirimkan dana hasil penggalangan donasi sebanyak Rp170.775.000 untuk membantu meringankan beban korban terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT.
Ketua Rumah Besar Flobamora Manokwari Eduardus Halesererns di Manokwari, Jumat, mengatakan dana hasil penggalangan donasi dikirim melalui rekening Caritas Keuskupan Larantuka yang selanjutnya dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan korban terdampak erupsi.
“Total pengumpulan donasi kami sudah kirimkan melalui lembaga Caritas Keuskupan Larantuka,” kata Eduardus.
Ia merinci keseluruhan dana yang dikirim diperoleh dari aksi sosial turun ke jalan selama dua hari (9-10 November) sebanyak Rp94.955.000, dan sumbangan sukarela masyarakat Flobamora Manokwari melalui masing-masing tungku Rp17.210.000.
Kemudian, Angkatan Muda Flobamora Rp5.100.000, sumbangan dari kelompok masyarakat di luar Flobamora sebanyak Rp37.460.000, sumbangan sukarela perorangan mencapai Rp11.0000.000, dan sumbangan peduli kasih Gereja Katolik Immanuel Sanggeng Rp5.050.000.
“Mewakili masyarakat NTT, saya menyampaikan terima kasih atas kepedulian masyarakat Kabupaten Manokwari yang sudah berpartisipasi dalam pengumpulan donasi,” ucap Eduardus.
Dia menyebut hasil penggalangan dana dari Flobamora Manokwari yang selanjutnya didistribusikan oleh Yayasan Caritas Keuskupan Larantuka kepada para korban terdampak erupsi Gunung Lewotobi akan disertai dengan bukti dokumentasi.
Hal itu penting karena pengumpulan donasi dari masyarakat di Kabupaten Manokwari harus dipertanggungjawabkan melalui penyediaan laporan penggunaan dana dilengkapi bukti transfer bank dan dokumentasi penyaluran.
“Kami terlebih dahulu rapat bersama semua ketua tungku sebelum memutuskan donasi yang terkumpul disalurkan lewat Keuskupan Larantuka,” ujarnya.
Menurut Eduardus, penggalangan dana merupakan wujud kepedulian sesama masyarakat NTT di Manokwari untuk meringankan beban penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang saat ini dievakuasi ke sejumlah lokasi pengungsian.
Penerimaan donasi masih terus berlanjut walaupun aksi penggalangan dana dengan cara turun langsung ke jalan hanya berlangsung dua hari sesuai izin dari Kepolisian Resor Kota (Polresta) Manokwari.
“Waktu galang dana hari kedua (10/11), ada keluarga dari Maluku juga turut ambil bagian dalam aksi itu. Kami patut apresiasi atas apa yang sudah mereka lakukan,” ucap Eduardus. (SM)