MANOKWARI – Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (DTPHK) Papua Barat, melakukan lounching Obor Pangan Lestari (OPAL), Selasa (17/9).
Peresmian di kantor Balai Benih Induk Padi, Palawija, dan Holtikultura, Distrik Masni, Kabupaten Manokwari, oleh Kepala DTPHK Papua Barat, Yacob S. Fonataba.
Kepada awak media, Yacob mengatakan OPAL ini bertujuan untuk mengembangkan komiditi pangan lokal sebagai sumber bahan pangan, yang bergizi dan berkualitas untuk konsumsi keluarga Indonesia, khususnya masyarakat di Manokwari dan Papua Barat.
Program turunan dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia ini, kata Yacob, akan disebarluaskan ke seluruh instansi teknis yang ada di daerah.
Khusus di Papua Barat, rupanya mendapat pengecualian sehingga dalam penerapannya, ditambahkan komoditi pangan lokal, yakni jenis ikan. Oleh karena itu, dengan adanya OPAL, ketersediaan pangan untuk masyarakat dapat terpenuhi.
“Program ini di turunkan dari Kementerian, dan menyebar ke semua Direktorat, untuk di laksanakan sesuai model masing-masing. Tujuannya untuk pemenuhan kebutuhan pangan bagi masyarakat. Kalau di kami, ada di tambahkan bibit ikan. Semoga tidak hanya di sini saja, tetapi bisa di kembangkan di rumah-rumah,” tutur Yacob Fonataba.
Lebih lanjut, Kepala Kantor Balai Benih Induk Padi, Palawija, dan Holtikultura, Charles Yembise menyebutkan kalau ini baru pertama kalinya di laksanakan yang sifatnya turunan, mulai dari Kementerian hingga instansi teknis di daerah.
Pelaksanaan OPAL sendiri, kata Charles, sifatnya adalah memanfaatkan pekarangan rumah yang kosong, maupun dalam bentuk tanaman Hydroponik, sebagai sumber karbohydrat.
Sedangkan untuk sumber protein, pihaknya mengembangkan bibit ikan, diantaranya bibit ikan lele dan ikan nila. Sementara itu, sebagai sumber tanaman pangan, pihaknya mengembangkan bibit umbi-umbian dan kacang-kacangan.
Nantinya, dari OPAL akan menargetkan pemenuhan kebutuhan pangan jangka pendek seperti yang baru di lounching ini, dan jangka panjang yang selanjutnya akan di lakukan oleh masyarakat.
“Kita di sini hanya sebagai contoh, tetapi harus di pertahankan. Tujuannya adalah, ini nanti harus masuk ke tingkag RT-RW, dan akhirnya akan diterapkan menjadi yang namanya Germas,” ujar Charles Yembise, SP.
Diakhir acara, dilakukan panen terhadap beberapa jenis tanaman pangan yang telah matang. (SM3)