MANOKWARI – Forum Generasi Muda (FGM) Papua Barat, Jumat (27/8/2021) hadir ditengah-tengah Kampung Arowi, Distrik Manokwari Timur memberikan bantuan kasih kepada warga yang mengalami musibah angin puting beliung pada Minggu 22 Agustus 2021.
FGM GKI Papua Barat memberikan bantuan kasih berupa dana dan juga paket sembako untuk 30 korban terdampak angin puting beliung baik kategori rusak berat maupun yang ringan dan juga gedung Gereja GKI Firdaus Abasi.
Ketua FGM GKI Papua Barat, Dr. Sepus Fatem, mengatakan bantuan yang diberikan merupakan kepedulian FGM GKI Papua Barat. Apalagi terdapat gereja GKI yang juga terdampak dari musibah tersebut.
“FGM GKI Papua Barat hadir dan memberikan bantuan baik untuk masyarakat namun juga gereja, kami hadir ditengah-tengah masyarakat, jemaat dan gereja,” ujarnya.
Bantuan baik paket sembako dan dana yang diberikan dalama gereja GKI Firdaus Abasi diharapkan dapat bermanfaat dan membantu warga terdampak.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Harian Majelis Jemaat (PHGM) GKI Firdaus Arowi, Pendeta K Kayoi mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan karena tidak memandang status suku dan social.
“Semoga apa yang dilakukan FGM GKI Papua Barat dapat menjadi berkat buat orang lain,” ucapnya.
Kepala Desa Arowi, George Krey mengaku terharu atas bantuan paket sembako dan dana yang disalurkan oleh FGM GKI Peduli Kasih kepada warganya. Menurutnya bantuan yang diberikan sangatlah membantu warga yang mengalami bencana pasca terjadinya angin puting beliung.
“Kami warga sangat terharu atas bantuan yang diberikan ini oleh pengurus FGM GKI Papua Barat,” tuturnya saat menerima bantuan yang diberikan.
George menyebutkan bencana angin puting beliung yang terjadi di Arowi merupakan bencana alam yang pertama terjadi sejak warga dipindahkan pada 1976 pasca Tsunami Biak yang juga melanda wilayah Manokwari. Dampak Tsunami juga melanda wilayah Teluk Sawaibu yang memaksa seluruh warga di Wirsi, Seputar Teluk Sawaibu, Fanindi Pantai, Borobudur, Anggrem atau Borarsi akhirnya direlokasi menuju Arowi dan Mulyono, Amban.
“Bencana angin puting beliung ini adalah bencana alam pertama sejak 1976 silam,” bebernya.
Kini warga di Arowi sudah mencapai 764 KK dengan jumlah jiwa mencapai 3.000 orang. Data jumlah KK dan jiwa masih dalam proses pendataan sehingga belum seluruh warga terdata. Sementara khusus untuk Kampung Arowi II terdapat 270 KK dengan jumlah jiwa sebanyak 763. (SM)