Gubernur Papua Barat Hadiri Mubes Suku Byak

Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan disambut tarian pada musyawarah besar suku byak, Jumat (11/6/2021).

MANOKWARI – Suku Byak yang ada di tanah besar Suku Arfak, merupakan suku pertama yang menerima Injil melalui dua hamba Tuhan yaitu Otto dan Gesler di Pulau Mansinam dan Injil yang diterima diteruskan melalui Hamba-Nya Pendeta Petrus Kafiar kepada orang Arfak sekira 11 Februari 1897.

Gubernur Papua Barat mengatakan, Tuhan telah memakai suku Byak untuk menjadi berkat bagi suku besar Arfak, dengan Injil yang diterima lewat hamba Tuhan Otto dan Gesler.

Bacaan Lainnya

“Kita bersyukur kepada Tuhan karena, Tuhan pakai orang Byak untuk menyampaikan Injil kepada kita, saya ingat doa Pendeta Petrus Kafiar yang intinya mengatakan sekalipun benih Injil Allah Yesus Kristus terpendam dalam tanah, sekali kelak iya akan bertumbuh, berkecambah dan menghasilkan buah. Dan kita inilah buah dari Injil itu,” Ungkap Gubernur Dominggus Mandacan, dalam sambutannya pada Musyawarah Besar suku Byak, Jumat (11/6/2021).

Berdasarkan fakta sejarah tersebut, diyakini Dominggus, orang Byak punya peran terhadap peradaban dan pembangunan di Papua Barat terutama di Manokwari, hal tersebut terlihat dari nama-nama sungai umumnya berasal dari bahasa Byak pasalnya yang menamakan sungai-sungai adalah orang Byak.

“Harus kita akui, sebelum ada suku lain, Byak sudah ada disini,” ujarnya.

Diakui Dominggus, kehadiran suku Byak di tanah besar suku Arfak, memberikan dampak baik secara spiritual maupun ilmu pengetahuan lainnya.

“Kita dulu tidak tahu berhitung, tapi orang Byak datang dan jadi guru, mereka berbagi ilmu pengetahuan yang dimiliki untuk kita semua, makanya kita orang Arfak ada yang jadi gubernur, bupati dan pejabat-pejabat. Ini karena Tuhan Pakai orang Byak menjadi berkat bagi kita semua,” tuturnya.

Baca Juga:  Emas, Ketua Pertina PB Janjikan Bonus Rp50 Juta dan Motor

Dominggus berharap dengan adanya keterbukaan yang dilakukan sejak zaman nenek moyang, selain suku Byak, semua suku nusantara yang mendiami tanah Papua khususnya di Papua Barat, bersama menjaga keutuhan, kebersamaan, satu dengan yang lain sekalipun berbeda suku, namun satu dalam kasih membangun Papua Barat.

“Keterbukaan yang ditunjukkan nenek moyang kita, bahkan suku Byak juga telah menjadi berkat bagi kita semua, makanya siapapun, suku manapun yang ada di Papua Barat, mari bersama kita jaga keutuhan kita dan bangun Papua Barat yang kita tempati,” tandasnya. (SM 13).

Pos terkait