MANOKWARI – Sejarah membuktikan gereja lebih dulu hadir sebagai perintis untuk membuka isolasi kegelapan di Tanah Papua yang dimulai pada 5 Februari 1855 oleh Ottow dan Geisstler di Pulau Mansinam. Sejak saat itu, Injil mulai disebarkan untuk menerangi kegelapan di Tanah Papua.
Hal ini disampaikan Gubernur Papua Barat, Drs.Dominggus Mandacan dalam sambutannya yang dibacakan Asisten II Setda Papua Barat, Melkias Werinussa, pada ibadah pelepasan peserta temu nasional (Temunas) Pemuda Gereja Persekutuan Kristen Alkitab Indonesia (GPKAI), Selasa (18/5/2021).
Gubernur bangga atas pelayanan GPKAI yang berkomitmen dan konsisten dalam melayani daerah-daerah tersulit di Tanah Papua.
“Kabupaten Pegunungan Arfak yang dilayani oleh satu denominasi gereja yaitu GPKAI sebagai bukti GPKAI memiliki komitmen kuat dalam menjangkau jiwa-jiwa dan menaklukan daerah terisolir dan sulit dijangkau,” ungkap Gubernur.
Temunas Pemuda GPKAI sebut Gubernur merupakan momen yang strategis dengan tujuan mempersatukan para pemimpin PAMKA di seluruh Indonesai untuk membahas isu-isu strategis yang berkembang, khusus yang memberikan sumbangsih pembangunan baik di gereja, pemerintah dan masyarakat.
“Temunas Pemuda GPKAI ini merupakan wadah mengevaluasi dan menerapkan program pelayanan PAMKA di departemen PAMKA di Majelis Umum, Daerah dan jemaat. Untuk itu, manfaatkan kesempatan ini dengan baik agar dapat merealisasikan tujuan visi-misi bagi kemajuan pelayanan GPKAI,” pesan Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan.
Pelepasan Temunas Pemuda GPKAI ditandai pemukulan tifa oleh Gubernur Papua Barat bersama Bupati Manokwari, Ketua Umum GPKAI, perwakilan Polda Papua Barat serta Ketua Departemen PAMKA GPKAI, Roberth Manggrapouw.
Temunas Pemuda GPKAI dilaksanakan di Distrik Sururey Kabupaten Pegunungan Arfak, pasalnya, tempat tersebut memiliki sejarah Perkabaran Injil di Pegunungan Arfak melalui misionaris Erikson dan Triit.
Hadir sebagai narasumber yakni staf khusus kepresidenan, Billy Mambrasar dengan materi yang disampaikan berkaitan dengan pemuda Inspiratif dengan harapan dapat menumbuhkan semangat pemuda gereja dalam berinovasi, mandiri dan maju dalam berbagai bidang. (SM)