MANOKWARI – Di hari raya Idul Adha, pelaksanaan solat ied di Kabupaten Manokwari akan dibagi per zona. Tempat pelaksanaan solat ied sengaja “dipecah-pecah” karena saat ini masih pandemik Covid-19.
Plh. Bupati Manokwari, Edi Budoyo, mengatakan, lokasi pelaksanaan solat ied sengaja dipecah-pecah guna menghindari penumpukan jemaah.
“Oleh karena itu, kami harapkan kepada masyarakat melaksanakan solat ied di tempat yang terdekat, yang sudah ditentukan. Tidak usah cari yang jauh-jauh, jangan sampai terjadi penumpukan nanti physical distancing tidak terpenuhi,” ujar Budoyo di gedung DPRD Manokwari, Senin (27/7/2020).
Selain lokasi solat ied dipecah-pecah, tambah Budoyo, jemaah yang mengikuti solat ied juga harus tetap menerapkan protokol kesehatan.
Sementara itu, Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Manokwari, drg. Henri Sembiring, mengatakan, pihaknya mengizinkan pelaksanaan solat ied, dengan catatan protokol kesehatan wajib ditaati. Gugus Tugas Covid-19 tetap akan memantau dan mengawasi pelaksanaan solat ied.
“Jadi jaga jarak, cuci tangan pakai sabun, dan pakai masker,” katanya.
Gugus Tugas Covid-19, katanya, sudah memberikan bantuan enam unit thermo gun kepada MUI Kabupaten Manokwari untuk mengukur suhu tubuh jemaah yang akan melaksnakan solat ied. Jika ada jemaah yang suhu tubuhnya lebih dari 37,5 derajat Celcius, sebaiknya tidak mengikuti solat ied.
Dia menambahkan, tidak hanya solat ied di Kota Manokwari yang akan diawasi, di dataran Warpramasi (Warmare, Prafi, Masni, dan Sidey) juga akan dipantau dan diawasi.
Sembiring mengaku sudah mendapat permohonan izin melaksanakan solat ied. Namun, dia tidak menghafal lokasi-lokasi solat ied.
“Mungkin lebih banyak itu di lapangan,” ujarnya. (SM7)