MANOKWARI – Dengan menerapkan protokol kesehatan, Ikatan Keluarga Lembaga Kabupaten Manokwari, menggelar ibadah natal dan tahun baru 2021, Sabtu (9/1/2020) malam.
Ibadah dipimpin Pastor Stevanus Allo, dihadiri Plt. Ketua Flobamora Papua Barat, Ketua Flobamora Manokwari, sesepuh keluarga Lembata serta ratusan anggota keluarga Lembata Manokwari. Dalam kesempatan tersebut, diberikan bingkisan kepada sesepuh Lembata, Paulus Rupa Wutun.
Ketua Lembata Manokwari dalam sambutannya yang disampaikan, Benediktus Wahon, mengatakan acara natal dan tahun baru yang dilakukan sangat baik karena dapat memupuk persaudaraan masyarakat Lembata di Tanah rantau.
Kontribusi di tanah rantau seperti ide dan pemikiran agar Tanah papua ini semakin maju harus diberikan.
“Semoga doa-doa kita membuat ikatan Lembata Manokwari semakin langgeng dan kuat. Di tanah rantau mari kita memupuk persaudaraan dengan mengenal satu sama lain. Berikan ide dan pemikiran untuk Tanah Papua ini sebagai kontribusi kita orang Lembata,” pesannya.
“Kekeluargaan harus tinggi, jangan urusan lain bersama tapi urusan social kita urus masing-masing. Harus tetap bersama,” tambahnya.
Sementara itu, Plt. Ketua Flobamora Papua Barat, Romanus Pegan, berpesan kepada masyarakat Lembata agar tidak cuci tangan dalam menghadapi masalah, utamakan komunikasi dan tidak boleh membuat jarak antara satu dengan yang lain.
“Saya pesan kepada masyarakat Lembata jika ada masalah jangan cuci tangan, mari bersama kita selesaikan. Yang kedua utamakan komunikasi dalam ikatan dan terakhir tidak boleh ada jarak yang memisahkan kita, dari tungku mana atau daerah mana namun kita tetap satu,” pesannya.
Dalam kesempatan tersebut juga pengurus menyampaikan ucapan terima kasih kepada warga Lembata, Flobamora dan juga masyarakat Manokwari yang telah memberikan sumbangan bagi korban erupsi gunung Ile Lewotolok, Kabupaten Lembata, Provinsi NTT pada awal Desember 2019 lalu.
Dimana dalam pengumpulan dana tersebut terkumpul Rp 90 Juta lebih yang telah dikirimkan ke Kabupaten Lembata melalui Komunitas Taman Daun dan telah direalisasikan dengan membangun rumah para korban sebanyak 22 unit. (SM)
