Ini Pesan Para Kepala Suku Terkait Kasus Rasis dan Hoax

Keliopas Meidodga Kepala Suku Pegunungan Arfak dalam pertemuan dengan Kapolres terkait kasus rasis dan hoax.

MANOKWARI – Pernyataan tegas dilontarkan para kepala suku saat menghadiri pertemuan yang digelar Polres Manokwari. Berbagai upaya telah dilakukan dalam rangka membantu polisi menjaga keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat.

Kepala suku Biak Abner Korwa dalam pernyataannya menegaskan kepada masyarakat untuk tidak melakukan hal-hal yang melawan hukum. Oleh karena itu menjadi tugas dari kepala-kepala suku dan tokoh agama serta tokoh pemuda, untuk memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat.

Bacaan Lainnya

“Jangan lagi kita orang papua melakukan gerakan tambahan karena nanti bertentangan dengan hukum. Ini catatan bagi tokoh-tokoh dan kepala suku khusus yang papua, supaya bisa sampaikan ke masyarakat kita, biarlah polisi yang menyelesaikan,” pungkas Abner, Rabu (26/1/2021)

Hal senada juga disampaikan kepala suku Pegunungan Tengah Danggu Wea. Selain upaya koordinasi dengan masyarakatnya, Danggu juga mengimbau masyarakat agar lebih bijaksana menggunakan media sosial terutama dalam menyaring informasi yang benar.

Danggu juga berharap kepada pihak kepolisian tidak bertindak anarkis atau semena-mena saat menghadapi aksi-aksi demo dari masyarakat.

“Saya sudah berupaya koordinasi dengan anak-anak, jadi bisa ditangani. Jadi kita juga harus bisa pintar gunakan medsos dengan baik. Kalau ada aksi juga, polisi harus bisa menilai maksud dan tujuan aksi itu,” ujar Danggu Wea.

Kepala suku Pegunungan Arfak Keliopas Meidodga, juga berpesan kepada pihak kepolisian agar tidak tebang pilih dalam menangani setiap permasalahan yang dapat memicuh ketidaknyamanan ditengah masyarakat. Sebab secara psikologis, sangat mengganggu masyarakat secara menyeluruh di Papua.

Baca Juga:  Pemkab Manokwari Segera Laporkan Kondisi Jembatan Kali Kasih ke Kementerian PUPR untuk Diperbaiki

“Siapa yang bicara rasisme itu harus di tindak supaya jangan mengulang kalimat itu lagi. Kami orang papua tidak menerima itu, jadi orang itu harus bertanggung jawab,” tandas Keliopas. (SM3)

Pos terkait