MANOKWARI – Setelah tenaga Kesehatan (nakes), kini ada ASN di Pemkab Manokwari juga mulai terpapar Covid-19. Akibatnya, ada fasilitas pelayanan umum yang terpaksa ditutup sementara.
Mengantisipasii merebaknya kasus Covid-19 di kalangan ASN, Wakil Bupati Manokwari, Edi Budoyo, mengatakan Pemkab Manokwari tidak bisa membuat keputusan sepihak. Perlu koordinasi dengan dengan perangkat daerah teknis, terutama dinas kesehatan.
Namun, kata dia, saat ini telah diberlakukan kebijakan bekerja dari rumah (work from home/WFH) dan kerja dari kantor (work from office/WFO) dengan perbandingan 50:50 persen. Akan tetapi, dengan melihat adanya peningkatan kasus Covid-19, maka kemungkinan persentasi WFH akan dinaikkan menjadi 75 persen berbanding 25 persen WFO.
“Tapi itu digilir, itu strategi untuk memutus mata rantai penyebaran,” ujar Budoyo di Swiss-belhotel Manokwari, Selasa (29/6/2021).
Selain itu, kata dia, pengawasan terutama di tempat-tempat terkonsentrasinya warga, seperti tempat-tempat rekreasi. Menurut Budoyo, Covid-19 tidak bisa dihindari, hanya bisa diputus rantai penyebarannya.
Oleh karena itu, lanjut Budoyo, akan dirapatkan lagi agar jika bisa Rusunawa di Bumi Marina diaktifkan kembali sebagai fasilitas karantina (faskar) pasien Covid-19. Saat ini Rusunawa tersebut sedang diperbaiki karena ada beberapa bagian yang rusak.
Sementara faskar terpusat di komplek Balai Diklat Koperasi Provinsi Papua Barat, sementara digunakan. Saat ini ada delapan pasien Covid yang diisolasi di faskaar tersebut.
“Itu strateginya. Kita tidak bisa menghindar, hanya bisa memutus mata rantai penyebaran dengan langkah yang perlu dikoordinasikan dengan baik,” tegasnya.
Soal apakah faskar terpusat di kompleks Balai Diklat Koperasi Papua Barat bisa menampung pasien Covid jika kasus semakin meningkat, Budoyo mengatakan, untuk mengantisipasi jika faskar itu tidak lagi mampu menampung pasien Covid, maka disiapkan faskar terpusat Rusunawa di Bumi Marina.
Tenaga Ahli Satgas Covid-19 Kabupaten Manokwari, drg. Henri Sembiring, mengatakan saat ini faskar terpusat di kompleks Balai Diklat Koperasi Papua Barat ditempati delapan pasien Covid. Mereka yang diisolasi di faskar itu berasal dari klaster keluar.
“Sedangkan yang diisolasi di rumah sakit provinsi ada 49 orang, di RSU Manokwari ada 7 orang, RSAD 4 orang, Rumkital 20 orang, dan karantina mandiri ada 358 orang,” tukasnya. (SM7)