MANOKWARI, – Visi pembangunan Kabupaten Manokwari lima tahun ke depan yang akan diusung dan dilaksanakan dalam kepemimpinan Bupati Hermus Indou dan Wakil Bupati Mugiyono periode 2025-2030 adalah transformasi pembangunan daerah yang berperadapan maju, berdaya saing, mandiri dan sejahtera dalam bingkai otonomi khusus Papua dan NKRI.
Hal ini disampaikan Bupati Hermus dalam sambutannya pada rapat paripurna DPR Manokwari Tahun 2025 tentang penyampaian pidato Bupati Manokwari masa jabatan 2025-2030, Rabu (5/3/2025) di Kantor DPR, Sowi Gunung.
Untuk mewujudkan visi tersebut, kata Hermus telah ditetapkan 11 misi pembangunan daerah yang harus dilaksanakan secara holistik dan berkelanjutan yaitu;
1. Membangun Manokwari sebagai pusat peradapan di Tanah Papua yang religious, moderat, toleran dan rukun berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Membangun Manokwari yang berbudaya, berperibadian dan berbhineka tunggal ika sebagai identitas dan modal pembangunan daerah
3. Membangun kualitas SDM Manokwari yang sehat, cerdas, berintegritas dan berdaya saing global.
4. Membangun Manokwari sebagai Ibukota Provinsi Papua Barat yang maju, modern dan berdaya saing
5. Membangun Manokwari yang mandiri, produktif dan berdaya saing secara ekonomi.
6. Membangun Manokwari yang hijau, lestari dan berkelanjutan berdasarkan konsep pembanginan “Igya Ser Hanjob” dan rencana tata ruang wilayah.
7. Membangun Manokwari yang demokratis, aman dan damai serta tertib hukum berdasarkan hukum positif, hukum agama dan hukum adat yang berlaku.
8. Membangun Manokwari yang sejahtera, pengentasan kemiskinan, penurunan stunting dan pengurangan kesenjangan social antar masyarakat
9. Membangun Manokwaei dalam bingkai otonomi khusus Papua berdasarkan prinsip perlindungan, penghormatan, pemberdayaan dan pengakuan atas hak-hak dasar orang asli papua dan hak asasi manokwari.
10. Membangun Manokwari yang nasionalis, berwawasan kebangsaan dan berintegritas dalam bingkai NKRI
11. Membangun system birokrasi pemerintah daerah Manokwari yang bersih, berwibawa, kuat profesionalis kolaboratif, partisipatif dan melayani.
Selain Visi dan Misi, Hermus juga mengungkapkan tantangan dan permasalahan pembangunan Manokwari saat ini sangat kompleks antara lain masih tingginya angka kemiskinan, pengangguran, belum optimalnya pertumbuhan ekonomi dan investasi daerah, belum optimalnya ketersediaan lapangan pekerjaan, masih terbatasnya SDM di sector Pendidikan, kesehatan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, pemberdayaan pemuda, seni dan olahraga serta inflasi daerah dan kapasitas fiscal daerah.
“Oleh karena itu, untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, harus menjadi tanggung jawab bersama seluruh stakeholder yang ada di Manokwari. Ditambah lagi kita perlu mengikuti kebijakan pemerintah pusat yang saat ini menjadi prioritas utama yaitu efisiensi anggaran dan pengunaan anggaran, sehingga memaksa kita harus lebih arif dalam merumuskan kebijakan,” ungkap Hermus.
“Kami berharap mimpi tentang transpormasi dan pembangunan daerah berkelanjutan untuk mewujudkan Manokwari yang berperadaban maju, berdaya saing, mandiri dan sejahtera dalam bingkai otonomi khusus Papua dan negara kesatuan Republik Indonesia, bukan hanya menjadi mimpi kami. Akan tetapi, menjadi mimpi semua. Untuk itu, sudah saatnya kita Bersatu, menyatukan rasa, karsa dan karya kita untuk kesejahteraan dan kebahagiaan seluruh masyarakat Manokwari,” tandas Hermus. (SM)