MANOKWARI, – Dugaan pencemaran nama baik pengurus IOSKI Papua Barat terkait dengan bonus para atlet. Untuk itu, Pemprov Papua Barat didesak segera membayar bonus para atlet IOSKI.
Pembina IOSKI Papua Barat, Johani Brian Makatita, mengatakan, sesuai penyampaian mantan Pj Gubernur Paulus Waterpauw, prioritas anggaran perubahan tahun 2023 salah satunya pembayaran bonus atlet. Namun sampai sekarang bonus para atlet belum juga dibayar.
“Sudah bulan Desember dan sebentar lagi akhir tahun tapi bonus atlet belum juga dibayarkan. Karena itu, kami IOSKI Papua Barat, seluruh pengurus dan atlet meminta kejelasan dari Pemprov Papua Barat,” kata Johani Makatita, usai mediasi penyelesaian dugaan pencemaran nama baik terhadap pengurus IOSKI Papua Barat di Mapolresta Manokwari, Minggu (10/12/2023).
Johani Makatita berharap bonus para atlet dibayarkan dalam tahun 2023. Mengenai teknis pembayaran dikembalikan kepada Pemprov Papua Barat sesuai kemampuan keuangan daerah.
“Terkait teknis pembayaran mau dibayarkan satu kali atau dua kali kita kembalikan kepada pemerintah sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Namun apapun yang menjadi hak atlet tahun ini harus tetap terbayarkan,” ujarnya.
Johani Makatita menambahkan bahwa bonus atlet jadi persoalan hingga ke kepolisian karena terkait dugaan pencemaran nama baik pengurus IOSKI Papua Barat.
Karena itu, dia berharap Pemprov Papua Barat segera memproses pembayaran bonus atlet.
“Karena ini sudah menjadi masalah sampai di kepolisian karena terkait dugaan pencemaran nama baik terhadap pengurus, kami berharap Pemerintah Provinsi Papua Barat melalui Dinas Pemuda dan Olahraga maupun pihak-pihak terkait untuk prosesnya dilaksanakan sampai dengan akhir tahun 2023 ini,” tukas Johani Makatita. (SM7)