Julukan Manokwari Kota Buah sudah tidak Ada, Ini Harapan Pjs Bupati kepada Penyuluh Pertanian

Pjs Bupati Manokwari, Robert Rumbekwan, membuka kegiatan temu teknis penyuluh pertanian di aula Polbangtan Manokwari, Kamis (3/12/2020).

MANOKWARI – Manokwari sejak dulu dikenal sebagai Kota Buah. Namun, julukan itu sudah tidak sesuai dengan kondisi sekarang karena tanaman buah-buahan lokal yang dulu ditanam masyarakat Manokwari sudah kalah bersaing dengan tanaman yang didatangkan dari luar Manokwari dalam bentuk bibit yang lebih cepat memberikan hasil.

Hal yang sama, kata Pjs Bupati Manokwari, Robert Rumbekwan, juga terjadi pada tanaman hias yang lebih banyak didatangkan dari luar Manokwari. Padahal, menurut Rumbekwan, di Manokwari banyak tanaman hias lokal yang bisa dikembangkan dengan nilai jual yang tinggi dan dapat meningkatkan pendapatan petani.

Bacaan Lainnya

“Untuk itu, saya mengharapkan penyuluh pertanian dapat mengembangkan ilmunya tidak hanya pada tanaman pangan seperti padi dan palawijja, tapi juga tanaman buah-buahan, sayur-sayuran, dan tanaman hias juga perlu dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan para petani dan keluarganya,” kata Rumbekwan, Ketika membuka temu teknis penyuluh peratnian di aula Polbangtan Manokwari, Kamis (3/12/2020).

Guna menjawab tantangan tersebut, kata Rumbekwan, Pemkab Manokwari melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan perlu menganggarkan dana setiap tahun untuk kegiatan penyuluhan pertanian. Dengan begitu, penyuluhan dapat berjalan dengan baik dan banyak pertain terlayani, khususnya masyarakat asli Papua yang sangat membutuhkan pendampingan dari para penyuluh pertanian.

“Dan kegiatan pendampingan ini hanya bisa berjalan dengan baik apabila ditunjang dengan dana pembinaan yang memadai,” tukasnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Manokwari, Kukuh Saptoyudo, mengatakan, temu teknis penyuluh pertanian merupakan agenda rutin yang wajib dilaksanakan setiap tahun. Temu teknis tersebut menjadi wadah bertemunya para penyuluh dan juga stakeholders.

Baca Juga:  Ombudsman Papua Barat Harapkan Penyaluran Bantuan Tunai Melalui Data dan Tepat Sasaran

“Di sini kita memberikan apa-apa yang baru, perkembangan apa, kemudian arah kebijakan ke mana mereka harus paham supaya jangan penyuluhan seperti rutinitas saja. Istilahnya kita charge batteray karena pengetahuan itu berkembang, teknologi berkembang, kemudian inovasi-inovasi berkembang, dan juga kebijakan berkembang terus,” ujarnya.

Para penyuluh yang mengikuti kegiatan tersebut, tambahnya, yakni semua penyuluh pertanian yang berasal dari BPP Manokwari, Manokwari Utara, Tanah Rubuh, Prafi, Masni, dan BPP Sidey. (SM7)

Pos terkait