MANOKWARI, – Jumlah Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH) di Kabupaten Manokwari tahun 2023 sebanyak 3.574 KPM. Jumlah ini mengalami penurunan drastis jika dibandingkan dengan tahun 2022.
Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Manokwari, Ferdy M. Lalenoh, mengatakan jumlah KPM PKH Kabupaten Manokwari tahun 2023 sebanyak 3.574 KPM yang tersebar di 182 kampung dan kelurahan pada sembilan distrik.
Jika dibandingkan dengan tahun 2022, jumlah KPM PKH tahun 2023 mengalami penurunan drastis.
“Terjadi penurunan drastis. Pada tahun 2022 ada 9.000 lebih KPM tahun ini terjadi penurunan menjadi 3.574 KPM. Jadi kurang lebih (terjadi penurunan) sebanyak 6.000 lebih KPM,” ungkap Lalenoh di kantornya, Selasa (11/04/2023).
Koordinator PKH, Ari Airon Kareth, mengatakan ada sejumlah faktor yang menyebabkan adanya penurunan jumlah KPM PKH. Salah satu faktor terbesar adalah terjadi pendobelan data penerima.
“Sebelumnya ada kasus satu orang bisa terima satu sampai dua kali. Ini temuan di pusat, sehingga laporan masuk ke kementerian supaya perbaiki data. Jadi tahun 2020 sampai 2023 semua penerima bantuan PKH itu NIK harus padan dengan data Dukcapil supaya satu orang satu NIK agar tidak terjadi pendobelan. Sebab ada banyak masyarakat yang NIK-nya tidak padan dengan data Dukcapil,” paparnya.
Baca Juga: Dinyatakan Pulih, Dinsos Manokwari Serahkan kembali Eks Pasien ODGJ kepada Keluarga
Menurut dia, PKH adalah program bersyarat. Untuk KPM PKH, syaratnya adalah keluarga tidak mampu yang di dalamnya terdapat siswa SD, SMP, SMA, ibu hamil, balita, lansia, atau disabilitas berat.
“Keluarga tidak mampu minimal memiliki salah satu syarat itu. Namun jika tidak memenuhi syarat-syarat itu, maka tidak bisa dimasukkan sebagai KPM PKH,” katanya.
Selain itu, penurunan juga karena ada keluarga yang naik status setelah ada anggota keluarga yang diterima menjadi ASN atau anggota TNI-Polri atau memiliki pekerjaan dan penghasilan tetap.
Dia menambahkan, tahun ini penyaluran PKH tahap I sudah selesai dilakukan pada bulan Maret. Sedangkan penyaluran tahap II sedang dalam proses. (SM7)