MANOKWARI – Akhir-akhir ini kasus kekerasan terhadap anak di Kabupaten Manokwari mengalami peningkatan. Karena itu, semua pihak terkait diimbau bekerja sama dan sama-sama bekerja untuk menekan kasus kekerasan terhadap anak.
Coordinator Perlingan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) Kabupaten Manokwari, Samsul Hadi, mengatakan bahwa masalah anak termasuk masalah kekerasan terhadap anak adalah masalah bersama. Karenanya, semua pihak mulai keluarga, lembaga pendidikan, lembaga agama, hingga pemerintah dan stakeholders terkait harus memberikan perhatian untuk menekannya.
“Menindaklanjuti tingginya kasus kekerasan terhadap atau pelecehan terhadap anak maupun masalah lain yang menimpa anak-anak, saya mengimbau ayo kita bareng-bareng konsentrasi mengurus anak,” katanya.
Saat ini, lanjut dia, DPRD Manokwari pun sedang membahas Ranperda tentang Kabupaten Layak Anak. Anggota dewan sudah sepakat agar Ranperda tersebut harus ditetapkan menjadi Perda untuk memberikan perlindungan kepada anak.
PATBM, lanjutnya, setiap hari mendapat pengaduan terkait kekerasan terhadap anak. Namun pihaknya terbatas dalam hal sumber daya. Karena itu, butuh kerja sama semua pihak untuk menurunkan kasus kekerasan terhadap anak.
“Saya sebagai koordinator PATBM Kabupaten Manokwari yang setiap hari dengan masalah yang ada baik kekerasan terhadap anak dan perempuan yang kami terima setiap hari. Ini juga perlu koordinasi dinas terkait baik Perlindungan Perempuan dan Anak maupun Dinas Pendidikan bagaimana sosialisasi kepada anak,” katanya.
Peran orang tua, lanjutnya, juga sangat dibbutuhkan dalam meredam kasus kekerasan terhadap anak. Sebab setiap hari orang tua bersama anak. Begitu juga dengan pendidik di setiap lembaga pendidikan.
“Saya konsisten bicara masalah anak karena anak adalah tunas bangsa. 10 atau 20 tahun yang akan datang mereka yang akan menggantikan pisisi kita. Dengan demikian, jika tidak diperhatikan dengan serius, bagaimana Manokwari, Papua Barat ini bisa lebih baik. Karena itu, saya imbau Pemda dan jajaran untuk kita bersama-sama memperhatikan anak-anak. Okelah hari ini kita konsentrasi pada pembangunan fisik, tapi jangan lupa untuk konsentrasi membangun mental atau akhlak masyarakat atau budi pekerti, yang dimulai dari anak,” sebutnya.
Untuk kasus-kasus kekerasan terhadap anak yang diproses hukum, Samsul Hadi yang juga anggota DPRD Manokwari ini meminta penegak hukum untuk memprosesnya sampai tuntas. Hal ini untuk memberikan efek jera kepada pelaku.
“Untuk kasus yang sampai di aparat hukum, kami tetap konsentrasi di pendampingan anak dan bagaimana mengembalikan anak supaya tiidak trauma. Nanti untuk proses hukum pihak penegak hukum yang jalan. Kami tidak sampai masuk di proses hukum, tapi kami berharap tatkala masalah yang berkaitan dengan anak dan diproses sampai di tingkat atas harus dilanjutkan, terutama kasus kekerasan seksual. Ini dimaksudkan supaya ada efek jera bagi pelaku. Kalau tidak, akan ada lagi korban-korban yang lain,” tandasnya. (SM7)