Kecam Pemalangan SMPN 26 Warmare, Bupati Hermus: Palang Lalu Anak Disekolahkan di Mana

Manokwari – Bupati Manokwari, Hermus Indou, mengecam pemalangan SMP Negeri 26 Warmare. Bupati meminta agar palang dilepas hari ini juga.

“Saya sebagai pimpinan daerah merasa prihatin dengan aksi-aksi pemalangan yang beberapa waktu ini terjadi liar dan luar biasa di Kabupaten Manokwari. Kita sudah berupaya untuk bekerja sama dengan Kapolresta Manokwari untuk memastikan bahwa Manokwari ke depan tidak ada pemalangan,” ujar Bupati Hermus di kantor Bupati Manokwari, Selasa (10/10/2023).

Bacaan Lainnya

Hermus menegaskan, pemalangan dalam bentuk apapun tidak boleh dilakukan karena akan menganggu stabilitas pembangunan dan menghambat investasi di Kabupaten Manokwari.

Apalagi pemalangan terhadap sekolah. Bagi Hermus, jika sekolah di palang, maka ke mana anak-anak akan bersekolah.

“Bagi saya yang melakukan pemalangan terhadap sekolah ini dia punya anak mau sekolahkan di mana. Jadi saya minta untuk palangnya dilepas atau hari ini juga Kapolres akan turun untuk melihat yang bersangkutan,” tegasnya.

Menurut Hermus, jika ada masalah dikomunikasikan dengan Pemkab Manokwari, bukan langsung melakukan pemalangan terhadap sekolah. Sebab sekolah di Warmare dibangun untuk mendidik anak-anak di Warmare.

“Sekolah di situ bukan untuk mendidik orang lain punya anak, untuk didik keluarga besar di Warmare punya anak-anak di situ. Palang baru mau pergi sekolahkan anak di mana. Jadi saya kira hal ini perlu dipahami oleh seluruh masyarakat kita di Kabupaten Manokwari. Mari kita jadi manusia yang sadar di negeri ini,” katanya.

Hermus mengakui ada banyak masalah yang belum bisa diselesaikan dengan baik oleh pemerintah daerah dan stakeholdera terkait, namun pemalangan bukan jalan satu-satunya untuk menyelesaikan setiap masalah.

Baca Juga:  Kasus Pelecehan Seksual oleh Oknum Pejabat, Warinussy Desak Kapolda PB Proses Hukum

Pemalangan SMP Negeri 26 Warmare, diduga terkait dengan pembayaran hak ulayat yang belum dilunasi. Menurut Hermus, sejauh ini dirinya belum mengetahui persoalan tersebut.

“Saya sampai hari ini masalah terkait dengan hak ulayat SMP di Warmare belum dilaporkan ke saya. Jadi kalau ada masalah datang lapor supaya kita cari solusinya. Jangan langsung lakukan pemalangan,” sebutnya.

Hermus mengajak masyarakat untuk tidak lagi melakukan aksi pemalangan dan bersama-sama membangun Kabupaten Manokwari di semua sektor.

“Stop sudah, stop cara-cara itu. Mari kita upayakan pembangunan di semua sektor di Kabupaten Manokwari. Saya ajak semua masyarakat mari dukung pemerintah dan dukung swasta ataupun pihak mana saja yang mau berinvestasi, mau melakukan pembangunan di Manokwari kita dukung,” tukasnya. (SM7)

Pos terkait