Kementerian PUPR Segera Kaji Pembangunan Jembatan Jokowi Pepera 1969 di Manokwari

MANOKWARI – Setelah bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan menyampaikan empat usulan program strategis pembangunan, Bupati Manokwari, Hermus Indou, menindaklanjutinya dengan bertemu Dirjen Bina Marga dan Cipta Karya Kementerian PUPR.

Saat bertemu Dirjen Bina Marga dan Cipta Karya, Bupati Hermus mengaku menyampaikan lagi empat program strategis pembangunan di Kabupaten Manokwari yang sudah disetujui Presiden Jokowi.

Bacaan Lainnya

“Prinsipnya kita sudah menyampaikan hasil pertemuan kita dengan Bapak Presiden Jokowi di Semarang terkait dengan 4 program prioritas dan strategis pembangunan infrastruktur di Kota Manokwari,” ujar Hermus di Manokwari, Sabtu (8/9/2023).

Empat program strategis itu, menurut Hermus, yakni yang pertama adalah pembangunan jembatan Jokowi Pepera 1969. Pembangunan jembatan tersebut menjadi legacy pemerintah dan untuk menanamkan nilai-nilai history integrasi bangsa terutama Papua ke dalam bingkai NKRI.

“Ini diterima dengan baik oleh Dirjen Bina Marga dan Dirjen Bina Marga sudah memerintahkan Direktur Program untuk langsung menyediakan kajiannya untuk kemudian jembatan ini bisa segera dibangun. Harapan Pak Dirjen, pembangunan ini tidak bisa selesai dalam setahun, kemungkinan besar 3 sampai 4 tahun, tapi harus mulai dikerjakan. Jadi Dirjen Bina Marga sudah menyanggupi untuk bisa dilaksanakan dan studinya akan segera dilakukan oleh Kementerian PUPR,” katanya.

Sementara saat bertemu dengan Dirjen Cipta Karta, Bupati Hermus, memperjuangkan tiga aspirasi daerah yaitu pembangunan Manokwari UMKM Center dengan memanfaatkan eks kantor gubernur dan DPR Papua Baat. Pembangunan Manokwari UMKM Center diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur yang memadai bagi pelaku UMKM di Manokwari.

Baca Juga:  Bupati Hermus Lepas Peserta Takbir Keliling dan Membuka Lomba Beduk Takbir

“Jadi semua produk-produk UMKM bisa dipasarkan, sehingga UMKM bisa bertumbuh baik dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita masyarakat dan pendapatan daerah,” katanya.

Berikutnya adalah pembangunan Ottow Geissler International Convention Center (OGICC) di Pulau Mansinam. Menurut Hermus, Pembangunan OGICC menjadi kebutuhan karena setiap perayaan HUT Pekabaran Injil di Pulau Mansinam masih menggunakan cara-cara lama dengan memobilisasi tenda ke pulau Injil tersebut.

“Saya ingin akhiri semuanya dengan kita menyediakan fasilitas yang kompetitif di Pulau Mansinam. Kita berharap ke depan pada perayaan HUT Pekabaran Injil semua orang cukup bawa diri karena fasilitas sudah tersedia. Itu yang sedang kita perjuangkan. Program berikut adalah pembangunan tiga stadion mini di SP-2 dan Kampung Udapi Hilir serta di Distrik Masni.

“Mengenai kapan dibangun, ini ibarat benih kita lepaskan di sini kapan mau tumbuh, tapi kita harus wajib siram, harus pelihara. Dan saya yakin tidak ada sesuatu yang jadi tanpa suatu perjuangan. Jadi kita terus berjuang dan kita berharap ada terobosan untuk pembangunan di Manokwari,” tukas Hermus. (SM7)

Pos terkait