Ketua STIH Carita Papua: Mahasiswa jangan Jadi Budak Teknologi

STIH Carita Papua

MANOKWARI, – Mahasiswa STIH Caritas Papua dan STIE Mah-Eisa Manokwari harus bisa menguasai dan mengendalikan teknologi, bukan sebaliknya menjadi budak dan dikendalikan oleh teknologi. Karena itu, gunakan dan manfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya.

Ketua STIH Caritas Papua, Roberth KR Hammar, mengatakan mahasiswa harus mengusai dan mengendalikan teknologi, bukan teknologi yang mengendalikan mahasiswa.

Bacaan Lainnya

“Saya tahu banyak mahasiswa yang menjadi hamba teknologi. Ketika duduk di emperan, asyik dengan handphone masing-masing sampai senyum atau tertawa sendiri-sendiri. Teknologi harusnya menjadi budak kita, bukan kita yang menjadi budak teknologi. Kita yang harus kendalikan teknologi, bukan teknologi yang mengendalikan kita,” tegasnya usai ceraham kebangsaan, syukuran, dan pelantikan UKM STIH Caritas Papua dan STIE Mah-Eisa Manokwari, Kamis (1/6/2023).

STIH Carita Papua

Kepada pengurus UKM yang baru dilantik, Hammar mengingatkan untuk bisa berkorban. Yang pertama adalah korban materi.

“Ketika menjadi pengurus keluarkan biaya, misalnya untuk rapat. Kedua adalah korban waktu. Jika sebelum menjadi pengurus banyak gunakan waktu untuk diri sendiri dan keluarga, ketika menjadi pengurus harus bisa menyisihkan waktu untuk UKM,” ujarnya.

Ketiga, tambah Hammar, adalah korban perasaan. Menjadi pengurus, katanya, pasti akan mendengar ocehan dari orang lain.

“Anda harus kuat mendengar ocehan-ocehan. Kalau Anda menjadi viral, itu artinya Anda di atas angin. Anda adalah pohon yang tinggi, yang terkena hembusan angin. Anda bukan pohon yang rendah, yang berada di zona nyaman, tapi Anda keluar dari zona nyaman,” tandasnya.

Asisten I Sekda Kabupaten Manokwari, Wanto, mengatakan saat ini serangan dari luar berkurang. Namun sebenarnya musuh generasi muda saat ini adalah teknologi.

Kalau teknologi dengan baik, maka akan membawa manfaat yang besar untuk kemajuan. Namun jika disalahgunakan bukan tidak mungkin bisa membawa malapetaka.

“Karena itu, jangan salah gunakan teknologi. Pilah dan pilih dengan baik teknologi yang akan digunakan,” ungkapnya.

Baca Juga: Peringati Harlah Pancasila, PDIP Papua Barat Siap “Merumput” Meraih Kemenangan di Pemilu 2024

Wanto menambahkan, tugas generasi muda termasuk mahasiswa adalah mengisi kemerdekaan, salah satunya melalui unit kegiatan mahasiswa (UKM). UKM merupakan wadah untuk mengembangkan minat dan bakat mahasiswa.

“Karena itu, UKM harus dioptimalkan,” tandasnya.

Ketua STIE Mah-Eisa Manokwari, Theodorus Herin, mengatakan pengurus UKM yang baru dilantik memiliki tanggung jawab yang besar untuk memajukan dan mengharumkan nama kampus, daerah, serta bangsa dan negara.

Menurutnya, sejak didirikan STIH Caritas Papua dan STIE Mah-Eisa Manokwari selalu menjadi yang terbaik dalam lomba baik olahraga maupun seni suara. Karena itu, UKM-UKM di STIH Caritas Papua dan STIE Mah-Eisa Manokwari harus bisa menghidupkan kembali kegiatan-kegiatan tersebut agar bisa mengharumkan nama STIH Caritas Papua dan STIE Mah-Eisa Manokwari.

“Pelantikan hari ini bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila. Karena itu, harus berpacu dalam semangat Pancasila. Kalian dilantik karena dinilai punya kemampuan, sehingga tunjukkanlah kemampuan itu,” tandasnya. (SM7)

Pos terkait