Kinerja Pendamping Kampung Dinilai Belum Maksimal, Ini Tanggapan Dirjen PPDT

Dirjen PPDT Bertemu Pendamping Desa Di Manokwari Selatan belum lama ini.

MANOKWARI SELATAN – Kepala Kampung Hamor, Penias Towansiba menyebut kinerja pendamping kampung belum maksimal.

“Kami di kampung hanya ada operator yang bergerak untuk administrasi. Sementara mereka pendamping kampung, jauh di kota,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Dijelaskan Towansiba, para pendamping kampung sangat jarang datang ke kampung.

“Mungkin kendalanya kalau mereka tidak ada kendaraan, berarti mereka tidak datang. Nanti baru kita yang turun ketemu,” terangnya.

Menyikapi hal tersebut, Dirjen Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PPDT) Eko Sri Haryanto yang dikonfirmasi mengatakan, kendala utama yang dihadapi adalah minimnya tenaga pendamping kampung di Mansel.

“Pendamping di sini memang sangat kurang, cuma ada tujuh orang sehingga tidak efektif. Kita akan koordinasi dengan bidang terkait untuk bisa merekrut pendamping kampung,” tuturnya.

Lanjut Eko, idealnya pendamping kampung minimal berjumlah 15 orang, sehingga perlu ditambah. Sedankan untuk pendamping distrik dan kabupaten sudah lengkap.

“Peran mereka sangat penting, karena LPJnya yang selalu jadi kendala. Tapi kalau untuk Mansel, pencairan dana desa sudah capai angka 82 persen,” tandasnya. (SM5)

Baca Juga:  Puluhan Pendamping Desa Lakukan Orasi Tolak Pernyataan Jimmy Ijie

Pos terkait