MANOKWARI – BLUD RSU Manokwari merupakan satu di antara dua rumah sakit di Manokwari yang telah mengajukan klaim Covid-19 tahun 2020. Klaim itu telah diverifikasi oleh BPJS Kesehatan Cabang Manokwari dan telah dikirim ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk dibayarkan.
Sesuai klaim yang diajukan, RSU Manokwari pada tahun 2020 menangani 80 kasus Covid-19 dengan total biaya sebesar Rp7.697.884.000. jika dirata-ratakan, biaya untuk satu kasus Covid-19 mencapai Rp Rp90.460.455.
Terkait besarnya biaya yang diklaim, Plt Direktur BLUD RSU Manokwari, dr. Alwan Riimosan, mengakui pada tahun 2020 RSU Manokwari merawat 80 pasien Covid-19. Pasien Covid yang dirawat antara 1-2 minggu.
“Itu tergantung dari kondisi pasien,” ujar Alwan di ruang kerjanya, Sabtu (19/6/2021).
Mengenai klaim sebesar Rp90 juta untuk satu pasien Covid-19, menurutnya, karena ada beberapa komponen dalam perawatan pasien Covid. Komponen pertama adalah obat-obatan.
Selain itu, menurut Alwan, dalam perawatan pasien Covid yang paling banyak dibutuhkan adalah oksigen. Pemakaian oksigen, kata dia, untuk seorang pasien Covid setiap hari bisa antara 2-3 tabung oksigen. Jumlah itu lebih daripada pasien-pasien biasa seperti pasien penderita asma atau sesak napas biasa.
“Termasuk obat-obatan yang diberikan kepada pasien Covid. Obat-obatan anti-virus, anti-infeksi, untuk pernapasan, antibiotik yang lain, sehingga pos yang dikeluarkan lebih banyak,” tuturnya.
Alwan mengatakan, haarga satu tabung oksigen antara Rp350-Rp500 ribu. Harga tabung juga tergantung dari ukurannya. Tabung berukuran besar lebih mahal daripada tabung kecil.
“Pemakaian tabung oksigen juga dilihat dari waktu pemakaian. Pemakaian oksigen lama untuk pasien Covid karena saturasi oksigen sangat turun. Apalagi yang saturasi oksigen turun sampai di bawah 80 atau di bawah 60. Oleh karena itu, penggunaan oksigen lebih banyak di samping harus mengeluarkan lendir dari pasien Covid dan perawatan lain-lain. Oleh sebab itu, di situlah pemakaian oksigen sangat tinggi di samping obat-obatan. Kalau obat-obatan sesuai jadwal, kalau pemakaian oksigen dia harus pakai oksigen terus.” terangnya.
Belum lagi pemeriksaan PCR. Sekali pemeriksaan PCR, kata dia, kurang lebih Rp700-Rp800 ribu.
“Dia kan harus dievaluasi lagi, setiap berapa hari dia harus evaluasi. Dihitung dari situ, dari beberapa komponen, termasuk nanti visit dokter, spesialis. Ada komponen-komponen yang ada dilihat di situ,” tukasnya. (SM7)