MANOKWARI – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Manokwari jumlah penduduk Kabupaten Manokwari tahun 2020 sebanyak 192.633 jiwa, jika di korelasikan dengan jumlah timbulan sampah yang dihasilkan keluarga dengan asumsi per orang per hari 0,23 kg/org/hari maka timbulan sampah yang dihasilkan setiap hari di Kabupaten Manokwari adalah 44.305,59 kg/hari, sedangkan timbulan sampah sebulan adalah 1.329,167,7 kg/bulan atau sekitar 1.329 ton.
Jika ditambahkan dengan sampah yang dihasilkan dari Rumah Makan, Hotel, Perkantoran, Rumah Sakit, Sekolah, Kampus dan pelayanan dan sarana publik lainnya maka dapat diasumsikan timbulan sampah di Kabupaten Manokwari setiap bulannya berkisar 1.500 ton. Hal ini disampaikan Ketua Koperasi Produsen Pengelola Sampah (KPPS) Kabupaten Manokwari, Yohanes Ada’ Lebang.
Kehadiran KPPS, sebut Lebang sebagai kepedulian terhadap persoalan sampah. KPPS yang beralamatkan di Kampung Buton-Anday Distrik Manokwari Selatan merupakan binaan pemerintah Kabupaten Manokwari Melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Manokwari
“Kehadiran kami sebagai bentuk keprihatinan dan kepedulian kami terkait persoalan dan permasalahan sampah menuju Indonesia bebas sampah 2025, khususnya dalam menjaga lingkungan hidup baik di darat maupun dilaut dari pencemaran dan kerusakan yang terjadi dengan harapan dapat bersinergi dengan seluruh pelaku usaha pengelola sampah, komunitas peduli lingkungan, para pemangku kepentingan termasuk pemerintah Provinsi Papua Barat serta perusahaan dalam mendukung penuh kehadiran kami dalam bentuk bantuan modal atau bantuan lainnya berupa kemitraan “Bapak angkat” maupun pemegang saham dan donatur/sponsoring, sehingga dapat mendukung perjalanan kami sejak 5 (lima) tahun yang lalu,” terang Lebang.
Diharapkan dimasa pandemi Covid-19 ini dapat tetap menggairahkan perekonomian daerah dengan berbagai bidang usaha lainnya yang akan dijalankan, selain dapat meningkatkan pendapatan anggota dan warga lebih dari itu adalah lingkungan terjaga dan bersih serta sehat.
Sambungnya, dengan momentum hari lahir Koperasi ke 74 tepatnya hari ini dengan mengusung tema “Transformasi digital Koperasi menuju bisnis modern yang kuat dan bermartabat”, diharapkan semakin banyak yang dapat bersinergi dan berkolaborasi sehingga dapat menjawab persoalan teknologi yang sangat membutuhkan pembiayaan yang sangat besar menuju Manokwari Nol Sampah (Zero waste), dengan rencana “Aksi Rp1.000 Untuk Lingkungan”.
“Jika hanya dibebankan saja untuk jumlah penduduk Manokwari sekitar 192.633 jiwa dikalikan dikalikan Rp1.000 maka terdapat biaya pengelolaan lingkungan sebesar Rp192.633.000 per bulan. Dan jika, di dukung pemerintah dan pelaku usaha/perusahaan melalui biaya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility – CSR) tidak menutup kemungkinan setiap bulannya ada dana pengelolaan lingkungan di Kabupaten Manokwari sekitar Rp500 juta per bulan, dan ini sangat memungkinkan secara maksimal menyelesaikan berbagai persoalan lingkungan dan pengelolaan sampah dapat diatasi,” paparnya, Senin (12/7/2021).
Untuk itu, lebang mengajak semua pihak agar berkomitmen dan dapat dilaksanakan dengan membangun kemitraan pengelolaan bahan daur ulang (limbah/sampah) untuk memiliki nilai ekonomis menuju kemandirian financial dengan mewujudkan “Circular ekonomi” yang baik dan bertanggung jawab.
“Semoga dengan kehadiran Koperasi Produsen Pengelola Sampah Manokwari ini dapat secara bersama pemerintah, pelaku usaha/swasta dan masyarakat melakukan pengembangannya untuk Manokwari, tidak hanya kolaborasi, sinergitas dan kebersamaan lebih dari itu adalah dalam mendukung “Aksi Rp1.000 Untuk Lingkungan” yang digagas untuk pengelolaan sampah yang berkelanjutan selain program kerja utama pengolahan bahan daur ulang Plastik hingga biji plastik dan bahan jadi, penggunaan aplikasi penjemputan sampah, maupun pembuatan pupuk organis/kompos serta program kerja lainnya seperti pelaksanaan ruang baca Mangrove dan Festival Barapen,” tutup Lebang. (SM)