KPU Manokwari Gelar Simulasi Nasional Pemungutan dan Penghitungan Suara

KPU, suara, TPS, suaramandiri
Pembukaan Simulasi Nasional Pemungutan dan Penghitungan Suara oleh KPU Manokwari.

MANOKWARI – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Manokwari melaksanakan Simulasi Pencoblosan dan Pemungutan Suara serta penggunaan SIREKAP di tingkat TPS, Sabtu (21/11/2020) sekira pukul 9.57 WIT. Kegiatan dibuka langsung Ketua KPU Papua Barat, Paskalis Semunya. Turut hadir dalam kegiatan itu, paslon nomor 2 Hermus Indou-Edi Budoyo (HEBO).

Dalam sambutannya, Ketua KPU Manokwari, Abdul Muin Salewe, mengatakan simulasi yang dilaksanakan secara serentak ini dilakukan oleh 157 Kabupaten/Kota se Indonesia yang akan melaksanakan Pilkada pada 9 Desember mendatang. Ini tentu merupakan hal yang baru dalam sejarah pemilihan kepala daerah, pasalnya dalam pilkada tahun 2020 ini dilaksanakan dalam situasi bencana non alam. Oleh karena itu, mulai dari bentuk TPS hingga jarak duduk dan bilik suara mengalami perubahan.

Bacaan Lainnya

“Kalau kita perhatikan bentuk TPS, tata letak duduk, dan bilik khusus, maka hal-hal inilah yang akan kita laksanakan pada 9 Desember mendatang dengan mengutamakan kesehatan dan sukses. Saya berharap, kita semua dapat mengikuti sampai selesai agar bisa kita evaluasi yang menjadi kekurangan,” tutur Abdul Muin Salewe.

Muin juga memberikan apresiasi karena TPS 06 Kampung Aimasi Distrik Prafi menjadi salah satu TPs yg ikut dalam simulasi nasional.

Sejalan dengan itu, Ketua KPU Papua Barat, Paskalis Semunya, mengatakan pelaksanaan pilkada tahun 2020 ini tentu harus mempertimbangkan banyak hal terkait bencana non alam yang tengah mewabah ini.

“Setelah mempertimbangkan banyak hal maka pilkada ini tetap dilakukan dengan mengikuti protokol kesehatan, karena ini merupakan harga mutlak yang harus kita terapkan,” tandas Paskalis.

Baca Juga:  Pengalihan Urusan SMA/SMK, Pemkab Manokwari Tambah Bidang SMA/SMK pada Dinas Pendidikan

Hal lain yang perlu diketahui yakni, penggunaan aplikasi SIREKAP ini nantinya sangat membantu pihak penyelenggara di tingkat kampung hingga ke distrik. Yang mana aplikasi ini akan meminimalisir pelanggaran-pelanggaran kecil terkait jumlah suara yang di peroleh pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati.

“Aplikasi ini akan membantu kita untuk menghitung jumlah suara yang disungguhkan dengan jujur mulai dari TPS hingga ke KPU,” tambahnya.

Paskalis juga memberikan apresiasi kepada KPU Manokwari yang telah berhasil membalikan situasi dari rawan konflik menjadi aman 1. Menurutnya, dalam kurun waktu 3 bulan ini KPU Papua Barat menilai bahwa situasi yang terjadi sangat kondusif. Sehingga dirinya berharap kondisi tersebut harusnya tercipta hingga berakhirnya pelaksanaan pilkada.

“Ketika Manokwari di pandang sebagai wilayah rawan konflik pilkada, tetapi dalam waktu 3 bulan ini isu itu berubah drastis. Ini yang saya apresiasikan,” tutup Paskalis. (SM3)

Pos terkait