Kutuk Peristiwa Pembunuhan HS dan DW, BKAG dan API Manokwari: Jangan Sampai Terjadi Lagi

Ketua dan pengurus BKAG dan DPC API Kabupaten Manokwari memberikan pernyataan sikap terkait kasus pembunuhan terhadap HS dan DW, Kamis (25/3/2021).

MANOKWARI – Badan Kerja Sama Antar Gereja (BKAG) dan DPC Asosiasi Pendeta Indonesia (API) Kabupaten Manokwari mengutuk tindakan yang menyebabkan tewasnya HS dan DW, Selasa (23/3/2021). Kedua organisasi gereja itu meminta aparat penegak hukum memberikan hukuman yang setimpal kepada pelaku.

Demikian pernyataan sikap BKAG dan DPC API Kabupaten Manokwari yang disampaikan Ketua BKAG Kabupaten Manokwari, Pendeta Hugo Warpur dan Ketua DPC API Kabupaten Manokwari, Pendeta Anas Raunsai didampingi para pengurus kedua organisasi gereja tersebut, Kamis (25/3/2021).

Bacaan Lainnya

Dalam pernyataan sikap itu, BKAG dan API Manokwari menyatakan menentang dan mengutuk keras segala tindakan kekerasan dan kejahatan dengan cara menghilangkan nyawa manusia secara sadar maupun tidak sadar karena kehidupan adalah milik Tuhan. Demi menjaga keamanan dan ketertiban, BKAG dan API Manokwari meminta seluruh masyarakat untuk tidak membawa senjata tajam (sajam) dalam kota atau di tempat umum.

BKAG dan API Manokwari juga meminta pemerintah daerah dan aparat keamanan untuk menertibkan tempat hiburan malam yang berkedok karaoke serta peredaran minuman keras (miras), narkoba, dan penyalahgunaan zat adiktif lainnya.

BKAG dan API Manokwari juga menyatakan bahwa demi menjaga ketertiban, keamanan, dan kedamaian di Manokwari, setiap orang harus menjunjung tinggi solidaritas antar suku, agama, dan golongan, menghilangkan sentimen ras dengan mengedepankan akal sehat serta menghargai dan menghormati perasaan orang lain dalam perkataan maupun tindakan.

BKAG dan API Manokwari selanjutnya mengajak seluruh masyarakat untuk secara aktif dan massif mengusahakan kesejahteraan kota Manokwari demi kebaikan bersama.

Baca Juga:  Bupati Hermus Pastikan Ganti Rugi Tanah YPPK KMS Senilai Rp16 Miliar Dibayarkan Pekan Depan

Ketua BKAG Kabupaten Manokwari, Pendeta Hugo Warpur, mengatakan, BKAG turut berdukacita atas meninggalkan HS dan DW. Dia meminta pemerintah daerah dan aparat keamanan menyikapi kejadian tersebut dengan baik agar tidak terjadi lagi di kemudian hari.

“Ini harapan kami BKAG. Tentu kita ingin situasi aman dan baik, sehingga kami berharap ke depan tidak terjadi lagi hal-hal yang tidak kita inginkan,” tegasnya.

Pendeta Hugo juga meminta agar pelaku dihukum setimpal sesuai perbuatannya. Selanjutnya atas nama BKAD, dia mengimbau masyarakat dan pihak gereja untuk bekerja sama dengan pemerintah dan aparat keamanan untuk menjaga Manokwari.

“Kota Injil ini milik kita bersama, sehingga mari kita sama-sama menjaganya,” ajaknya.

Ketua DPC API Kabupaten Manokwari, Pendeta Anas Raunsai, meminta pemerintah daerah dan aparat keamanan untuk memprogramkan patroli intens di keramaian dan tempat hiburan.

“Itu harus dijaga ketat. Jangan sampai lalai hingga terjadi seperti kemarin,” tegasnya.

Menurutnya, salah satu penyebab kejadian kemarin karena adanya miras. Untuk itu, dia meminta semua pihak termasuk pihak gereja dan pemerintah daerah untuk bekerja sama menghentikan peredaran miras di Manokwari.

“Kami API Manokwari mendukung pemerintah daerah dan aparat keamanan untuk bekerja sama dengan gereja dan masyarakat menjaga keamanan, kedamaian, dan kesatuan,” ujarnya.

Dia juga meminta para lurah, ketua RW, dan ketua RT untuk selalu mengecek usaha warganya. Jika ada usaha karaoke, sebaiknya tidak diizinkan karena akan merugikan banyak orang di Manokwari.

“Kami akan sampaikan rekomendasi kepada pemerintah daerah untuk melarang miras supaya yang terjadi kemarin tidak terulang lagi di kota ini,” tukasnya. (SM7)

Pos terkait