MANOKWARI – Dewan Pimpinan Daerah Wanita Kristen Indonesia (DPD PWKI) Papua Barat menggelar perayaan natal tahun 2021. Natal yang digelar di Kantor DPD PWKI Papua Barat, Selasa (14/12/2021) malam, diwarnai dengan pemberian bingkisan kepada anak yatim dan para janda.
Ibadah perayaan natal DPD PWKI Papua Barat mengusung tema Natal Kristus Adalah Kabar Baik dan sub tema PWKI menjadi penerus kabar baik ditengah pergumuman Pandemi (Roma 10:15B) dihadiri Gubernur Papua Barat yang diwakili Kepala Dinas Sosial, Bupati Manokwari, Kabag Kesra Papua Barat, Ketua Bhayangkari Papua Barat, Ketua GOW dan DWP Manokwari serta Forkompimda Manokwari.
Ketua DPD PWKI Papua Barat, Febelina Wondiwoy, mengatakan saat ini pandemic masih melanda termasuk di Papua Barat dan Manokwari. Namun, sebagai orang yang percaya akan kelahiran Kristus ada rasa syukur lewat perayaan natal yang digelar.
“Ada ungkapan syukur kami karena nafas hidup dan juga PWKI Papua Barat boleh melewati program kerja dengan baik mulai dari Januari hingga Desember sehingga mengakhiri tahun 2021 ini DPD PWKI Papua Barat merayakan dengan perayaan natal bersama wanita Kristen lintas denominasi dan juga anak yatim dan janda,” kata Febelina.
Bingkisan natal yang diberikan kepada janda dan anak yatim sebanyak 50 paket, yang merupakan program kerja bukan saja tahun ini namun juga dalam perayaan natal sebelumnya PWKI Papua Barat melakukan hal yang sama termasuk mengunjungi panti asuhan.
“Momentum natal merupakan momentum pemberian, berbagi kasih, karena kasih Allah untuk kita dan kasih kita kepada sesama. Dengan tema nasional kasih dan persaudaraan lebih khusus PWKI memberikan kabar baik dengan pemberian kepada yatim dan janda. Semoga pemberian kami menjadi sukacita kepada siapa pun yang menerimanya,” harap Febelina.
Sementara itu, Bupati Manokwari, Hermus Indou dalam sambutannya menyampaikan ada sukacita yang besar dalam perayaan natal tahun ini setelah 2 tahun tidak dirayakan karena adanya pandemic Covid-19.
“Perayaan natal ini sebagai kemenangan Kristen atas pandemic, setelah 2 tahun pergumulan akan Covid-19 namun tahun ini kita boleh merayakan. Manokwari saat ini masuk level 1 tetapi karena pemerintah tidak ingin ada perayaan natal jad cluster baru sehingga kita berada di level 2. Tahun ini Tuhan balikan sukacita, sehingga dengan perayaan natal mari kita merendahkan diri dan bersyukur kepada Tuhan. Bersyukur atas sikap iman kita,” kata Bupati.
“Selama Januari sampai sekarang, ada badai dalam hidup kita, ada yang sudah dipanggil Tuhan, namun sampai saat ini kita masih bisa merayakan natal karena kemurahan Tuhan,” sambung Bupati Hermus.
Bupati juga memuji penampilan PWKI Papua Barat yang luar biasa karena memberikan yang terbaik dalam perayaan natal yang digelar.
“Luar biasa PWKI. Kita harus berikan yang terbaik sebagai ungkapan syukur karena Tuhan telah memberkati kita dan juga PWKI baik secara organisasi maupun person. Tuhan memakai perempuan sebagai transformasi sehingga perempuan harus kita hargai dan berikan kepercayaan dan penghargaan yang layak,” ucap Bupati Hermus.
Mewakili Gubernur Papua Barat, Kepala Dinas Sosial, Lazarus Indou, berpesan agar PWKI Papua Barat menjadi lilin yang terang dan bercahaya di tengah situasi pandemic Covid-19 dengan membawa kabar baik.
“Sebagai organisasi besar yang menghimpun wanita Kristen, PWKI diharapkan berjalan bersama pemerintah dalam mensukseskan program pemerintah,” harap Gubernur dalam sambutan tertulisnya.
Sebelumnya, Pendeta F. Marlissa dalam khotbahnya mengatakan natal bukanlah sebuah euphoria tetapi pembaharuan hidup, sehingga tugas manusia adalah memancarkan kasih Tuhan tanpa batas.
“PWKI dalam pembaharuan tidak berdiri terpisah tetapi semua kaum Kristen berdiri dalam satu kesatuan karena Tuhan memerlukan kita untuk menyampaikankan kabar baik. Kelahiran Yesus Kristus merupakan kabar baik yang harus kita sampaikan kepada siapa saja. Kiranya natal menyatukan tugas dan peran kita sebagai penerus kabar baik kristus itu,” pesan Pendeta Marlissa.
Dalam laporannya, Ketua panitia, Agustina Sineri, mengatakan perayaan natal yang digelar PWKI Papua Barat memiliki 2 makna yaitu momen instropeksi diri dan melakukan perubahan dalam diri tiap orang menuju arah yang lebih baik.
“Dengan hikmat Yesus Kristus kita sebagai perempuan Kristen tetap menjadi perempuan yang hebat, kuat, bersemangat, tangguh dan bermartabat serta senantiasa sebagai dan akan terus bersinar memancarkan kasih Kristus bagi semua orang,” pesannya. (SM)