Masuk Penampungan, 20 Petinju Papua Barat Diharapkan Giat Berlatih

Penampungan

MANOKWARI, – Sebanyak 20 petinju Papua Barat telah masuk dalam penampungan khusus untuk menggiatkan latihan menuju pra PON I di Makassar bulan depan. 20 petinju ini terdiri dari 11 petinju putra dan 9 petinju putri.

Ketua Umum Pertina Papua Barat, Clinton Tallo, mengatakan 20 petinju itu adalah mereka yang telah lolos seleksi beberapa waktu lalu. Mereka untuk sementara ditampung di penampungan khusus di Hotel Billy Manokwari.

Bacaan Lainnya

“Mereka mulai hari ini sudah ada di penampungan karena kalau di luar kita tidak bisa mengontrol makan dan jam istirahat mereka. Kita masukkan ke penampungan supaya mereka bisa dikontrol dengan baik,” katanya usai saat memantau para petinju di penampungan Hotel Billy, Senin (12/6/2023).

Clinton berharap dengan penampungan khusus para atlet tinju berlatih lebih giat karena pra PON I di Makassar sudah akan dilaksanakan bulan depan.

“Dengan masuk penampungan mereka bisa dikontrol makan dan minumnya, istirahatnya, dan juga kesehatannya karena saat ini sudah harus berlatih pagi dan sore hari sebagai persiapan untuk mengikuti pra PON I di Makassar,” sebutnya.

Clinton pun berharap Pemprov dan KONI Papua Barat juga memberikan perhatian kepada para petinju. Perhatian itu diharapkan lebih memotivasi para petinju untuk mengharumkan nama Bumi Cenderasih di ajang pra PON dan PON nanti.

Pelatih Tinju Pertina Papua Barat, Yomaki Frans, mengatakan para atlet akan berada di penampungan khusus hingga pertengahan bulan Juli sebelum berangkat ke Makassar untuk mengikuti pra PON I.

Dia mengatakan saat ini para petinju terus ditempat dengan latihan untuk menguatkan teknik dan taktik ketika bertanding. Untuk itu, memasukkan mereka dalam penampungan khusus tersebut merupakan langkah tepat yang diambil Ketua Umum Pertina Papua Barat.

Dia berharap dengan berada di penampungan para atlet akan berlatih lebih serius dan giat lagi.

“Sudah masuk penampungan dihrapkan latihannya lebih baik lagi dan kita bisa mengontrol mereka, termasuk pula mengontrol jam istirahat karena kalau di rumah kita sulit mengontrol mereka,” tukasnya. (SM7)

Pos terkait