Manokwari – 13 petinju Papua Barat terus mengikuti latihan sebagai persiapan menghadapi PON tahun 2024 di Aceh-Sumut. Namun sejauh ini pula para petinju menghadapi sejumlah kendala.
Ketua Umum Pertina Papua Barat, Clinton Tallo, mengatakan program latihan sekarang sudah masuk dalam fase atau persiapan khusus. Namun demikian, ada kendala yang dihadapi yakni kurangnya peralatan latihan.
“Kita masih kurang peralatan untuk mendukung latihan para atlet seperti sarung tinju dan samsak. Peralatan yang dipakai ini masih yang lama dan milik pribadi saya. Kendala lain adalah transportasi,” ungkap Clinton saat memantau latihan para petinju di Sanggeng, Jumat (12/4/2024).
Clinton mengatakan bahwa saat ini para petinju sudah memasuki latihan fase khusus. Karena itu, harusnya ada perhatian lebih kepada para petinju.
Menurutnya, karena sudah memasuki tahapan persiapan khusus, maka para petinju harusnya bersiap untuk mengikuti training center (TC) di luar Manokwari. TC harus dilakukan di luar Manokwari agar ada lawan tanding bagi petinju.
“Saya mengajak kita semua untuk melihat para petinju karena PON sudah di depan mata. Mereka (petinju) harus segera ikut TC di luar. Kalau di sini mereka tidak lawan tanding. Kalau di luar mereka ada kawan tanding dan itu bisa menambah kemampuan para petinju kita,” tukas Clinton.
Pelatih tinju Pertina Papua Barat, Frans Yomaki, mengatakan saat ini petinju sudah masuk dalam tahap persiapan khusus. Di tahap ini latihan difokuskan pada basic tinju.
Dia juga mengakui masih ada kekurangan dalam menunjang latihan.
“Karena itu, kami harap pemerintah dan organisasi yang terkait dengan olahraga ini tolong perhatikan hal ini, sehingga apa yang kita inginkan sama-sama dapat tercapai,” pungkasnya. (SM7)