SORONG – Mohamad Regan Pratama Putra, tiba di Kota Sorong Papua Barat bersama Ayahnya, mereka datang jauh dari Bandung Jawa Barat demi melihat Afifah Mahesa Nuraeni.
Diatas Pesawat terbang, ia menyaksikan keindahan tanah Papua, sembari mengingat janji Perempuan yang telah pergi untuk selamanya meninggalkan Dia, Afifah pernah berucap semasa hidup kepada Putranya bakal dibawa ke Tanah Papua.
Janji itu memang terpenuhi, tetapi ia datang dalam suasana nestapa, kala bocah yang tak berdosa menyaksikan puing bangunan yang terbakar ludes oleh kelompok massa di malam itu, Senin (24/01/2022).
Peristiwa bentrok antar dua kubu itu membara hingga akhirnya bangunan yang terletak di kilometer 10 Kota Sorong itu dibakar bersama 17 jiwa yang tengah mengais nafkah bagi keluarganya.
Bocah itu masuk ditengah puing reruntuhan bangunan. Ia dipandu masuk diruangan tempat sang Ibu bekerja, para pekerja hiburan malam kala itu terjebak di lantai dua, Diskotik Double O.
“Mama..mama kemana maa, Regan sudah datang ma,” ucap Bocah bernama lengkap Mohammad Regan Pratama Putra.
Ia masuk dalam bilik tempat Ibunya menginap, memungut sisa barang peninggalan mendiang Afifah, bocah itu setelah keluar, sempat menepi didepan bangunan Double O yang dilingkari garis polisi.
Kala itu, bocah Regan meratap sembari menagih janji Ibunya saat masih hidup, bahwa Ia bakal dibawa melihat keindahan Tanah Papua.
Namun keindahan tanah papua julukan surga kecil yang jatuh ke Bumi ini, kini bagi Regan bak monster. Pemberi kasih sayang dalam hidupnya itu pergi dalam keadaan tragis terpanggang api yang merenggut belasan nyawa di dalam bangunan surga dunia itu.
“Maaa, saat Regan di udara, dibalik jendela pesawat melihat kebawa, tanah Papua ini indah loh maa, Mama kan sudah janji bawah Regan ke sini. Ini Regan sudah ada,” tutur si bocah dengan suara berserak sembari mengusap air mata.
Dalam keadaan termenung didepan bangunan itu, Regan yang tiba di Kota Sorong bersama Ayahnya pada (29/01/2022) kemarin diantar oleh pengelola Double O ke lokasi tempat kejadian perkara
Bukan hanya bocah Regan yang malang, beberapa keluarga korban terbakarnya Double O juga turut diajak oleh Manajemen Double O agar menyaksikan puing bangunan itu. Mereka para keluarga korban hadir di tempat itu sembari memanjatkan doa kepada sang khalik.
Seorang Anggota Brimob berseragam lengkap dengan menenteng senapan terpaksa memeluk Regan, bocah malang yang datang dari Bandung Jawa Barat.
“Maa.. Papua besar sekali yaa ma, kapan kita jalan-jalan seperti janji mama ke aku,” tuturnya.
Berdasarkan laporan Kepolisian, yang dirilis Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat Kombes Pol. Adam Erwindi, hingga saat ini tim DVI Berhasil mengidentifikasi 10 Jenazah. (SM)