PEGUNUNGAN ARFAK – Setelah dilaksanakan pada tahun 2015 dan 2016, Festval Arfak tidak lagi digelar hingga saat ini karena keterbatasan anggaran Pemkab Pegunungan Arfak (Pegaf). Namun mengingat kembali sejarah penetapan Kabupaten Pegaf sebagai daerah destinasi pegunungan, Pemkab akan berupaya mengalokasikan anggaran untuk pelaksannaan Festival Arfak di tahun 2022.
Bupati Pegaf, Yosias Saroi, mengatakan, pada tahun 2015 dan 2016 digelar Festival Arfak I dan II, namun dengan berjalannya waktu dari tahun tersebut hingga saat ini Festival Arfak tidak lagi dilaksanakan karena keterbatasan anggaran daerah. Selain itu, juga menunggu waktu yang tepat untuk dianggarkan dan dikonsep dengan baik agar Festival Arfak memberikan kontribusi positif bagi daerah dan masyarakat.
“Saya pun menyadari bahwa Festival Arfak merupakan ajang promosi daerah dalam rangka pengembangan wisata pegunungan. Selain itu, Festival Arfak juga dapat meningkatkan promosi wisata alam pegunungan, Danau Anggi Giji atau Danau Laki-laki dan Danau Anggi Gida atau Danau Perempuan,” ujar Saroi dalam sambutannya pada upacara memperingati Hari Jadi Kabupaten Pegaf yang ke-9, Selasa (16/11/2021).
Menurut Saroi, pada Festival Arfak tahun 2016, pemerintah daerah bersama segenap masyarakat dari empat suku besar telah menerima penghargaan yang diberikan oleh PBB melalui Unesco yaitu penghargaan bukan benda yang diberikan melalui Pemprov Papua Barat. Penghargaan itu adalah pengakuan rumah adat Kaki Seribu, Tari Tumbu Tanah, Noken, dan Ija Ser Hajob atau menjaga batas-batas wilayah dan menjagga kelestarian lingkungan.
“Oleh karena itu, saya sangat optimis bahwa masyarakat Pegunungan Arfak pasti mampu menjaga kelestarian budaya Arfak dengan memperhatikan dan menjaga lingkungan agar ke depan lebih banyak pengakuan yang diperoleh. Dengan demikian, dapat menambah penghargaan terhadap budaya Arfak demi anak dan cucu-cucu kita,” katanya.
Saroi berharap, pemerintah bersama masyarakat bekerja sama memberikan kontribusi dalam pengembangan potensi wilayah di 10 distrik, dengan menggali seluruh potensi unggulan. Dengan demikian, ke depan Kabupaten Pegaf dapat dijadikan daaerah agrowisata pegunungan andalan di Papua Barat sesuai dengan penetapan Kabupaten Pegaf sebagai daerah destinasi pegunungan oleh Gubernur Papua Barat yang pertama, Abraham Atururi pada Festival Arfak tahun 2015.
“Dengan mengingat kembali sejarah penetapan Kabupaten Pegaf sebagai daerah destinasi pegunungan, maka kami akan berupaya menganggarkan kembali perayaan Festival Arfak di tahun 2022. Dalam upaya mencanangkan program promosi daerah ini, kami membutuhkan dukungan perangkat daerah terkait dan Pemerintah Provinsi Papua Barat, sehingga mimpi itu dapat menjadi kenyataan yang indah bagi masyarakat Pegunungan Arfak,” tegasnya.
Kekuatan daerah Kabupaten Pegaf, lanjut Saroi, ada pada budaya dan potensi alam, sehingga pemerintah daerah secara serius fokus pada pengembangan potensi tersebut. Untuk itu, diharapkan agar masyarakat dapat membuka diri terhadap kebijakan pemerintah yang pro rakyyat dengan mendukung program pembangunan, yakni dengan tidak menghalangi proses pembangunan melalui hak-hak ulayat.
“Sebab sesungguhnya semua kebijakan pemerintah terkait program kerja berorientasi pada peningkatan kualittas hidup seluruh lapisan masyarakat sesuai dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati yaitu mewujudkan Kabupaten Pegaf yang aman, religius, maju, mandiri, adil, dan makmur menuju Kabupaten Pegaf yang baru,” katanya.
Untuk itu, tambah Saroi, Pemkab Pegaf senantiasa berupaya memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat, di mana setiap program kerja perangkat daerah diharapkan dapat menjawab segala keinginan berdasarkan kebutuhan masyarakat.
“Selanjutnya saya juga mengimbau kepada para pejabat baik eselon II, III, maupun IV, untuk bekerja dengan sungguh-sungguh dan penuh rasa tanggung jawab. Kiranya jabatan yang diemban menjadi sumber berkat bagi masyarakat Kabupaten Pegaf. Dan saya menyadari peran legislatif dan masyarakat Kabupaten Pegaf dalam upaya menyukseskan program-program pemerintah sangat berpengaruh besar. Karena itu, dibutuhkan kerja sama yang baik, sehingga antara pemerintah, masyarakat, dan legislatif menjadi mitra pembangunan yang baik. Dengan demikian, tujuan dari visi misi Bupati dan Wakil Bupati mewujudkan Arfak bangkit, masyarakat aman, maju, dan sejahtera dapat terwujud,” pungkas Saroi. (SM7)