MANOKWARI – Pemkab Manokwari telah menyalurkan bantuan barang kebutuhan pokok (bapok) bulan pertama. Jumlah penerima bantuan bapok bulan pertama itu sebanyak 16.176 kepala keluarga (KK) yang tersebar di sembilan kelurahan.
Menurut Koordinator Bidang Logistik Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Manokwari, Wanro, di bulan kedua yang akan didistribusikan bulan ini, jumlah penerima bantuan bapok bertambah sebanyak 2.430 KK. Dengan demikian, jumlah penerima bantuan di bulan kedua sebanyak 18.356 KK.
“Untuk pendistribusian berikut kami minta data barangkali ada pengurangn atau penambahan, ternyata dari sembilan kelurahan itu hanya Kelurahan Amban yang tidak ada penambahan. Sedangkan delapan kelurahan lain ada tambahan yang totalnya sebanyak 2.430 KK. Penambahan terbanyak Kelurahan Manokwari Barat yakni sebanyak 1.131 KK. Sedangkan yang paling sedikit adalah Kelurahan Andai sebanyak 11 KK,” ujar Wanto dalam rapat dengar pendapat antara DPRD dengan Gugus Tugas Covid-19 dan TAPD Kabupaten Manokwari di gedung DPRD Manokwari, Selasa (9/6/2020).
Sebutnya, setiap paket bantuan senilai Rp 360.200 dengan setiap paket terdiri dari 20 kg beras kualitas premium, mie instan senilai Rp 95 ribu, gula pasir Rp 13 ribu per kg, minyak goreng Rp 14 ribu per liter dan garam Rp 2.200 per bungkus.
“Ini untuk harga yang normal. Untuk yang tidak normal, artinya kalau seandainya di Bulog itu gula kosong, maka kami mengambil di toko,” katanya.
Dengan estimasi setiap paket bantuan senilai Rp 360.200, lanjutnya, maka total anggaran yang sudah dikeluarkan sebanyak Rp 5.923.651.200.
“Namun jika dengan harga yang tidak normal, maka cukup lumayan,” sebutnya.
Dengan penambahan jumlah penerima bantuan sebanyak 2.430 KK, maka jumlah penerima bantuan di bulan kedua menjadi 18.356 KK.
Melihat jumlah itu, katanya, penerima bantuan sebenarnya dari sembilan kelurahan pada bulan pertama sebanyak 15.926 KK. Hanya saja, lanjut dia, pada saat pendistribusian ada kegiatan Dharma Pertiwi Kodam XVIII/Kasuari, sehingga ada pemeintaan 250 paket bantuan yang diberikan kepada masyarakat yang diundang mengikuti rapid test.
Dengan penerima bantuan bapok sebanyak 18.356 KK di bulan kedua, menurut Wanto, total anggarannya naik dari Rp 5.923.651.200 menjadi Rp 6.721.957.200.
“Ini dengan estimasi harga normal, dalam artian semua disiapkan oleh Bulog atau paling tidak menggunakan harga standar Bulog. Seandainya nanti ada yang kosong dan harus dibeli, harganya bisa lebih,” tukasnya. (SM7)