MANOKWARI, – Sebanyak 34 petinju Papua Barat dipanggil untuk mengikuti training center (TC) sebagai persiapan menghadapi pra PON I di Makassar. 34 atlet tinju ini terdiri dari 20 atlet inti dan 14 atlet bayangan.
Ketua Umum Pertina Papua Barat, Clinton C. Tallo, mengatakan pemanggilan atlet bayangan dilakukan karena dikhawatirkan saat mengikuti TC ada atlet yang sakit atau berhalangan mendadak. Semua atlet tersebut pekan depan sudah harus berada di Manokwari untuk mengikuti TC.
“Kami akan bersurat besok kepada setiap atlet supaya mereka segera ke Manokwari mengikuti TC.
TC sudah harus dimulai mengingat pra PON I di Makassar dilaksanakan bulan Juli, artinya waktu persiapan hanya satu bulan saja.
Clinton pun mengimbau agar ketika menerima surat ketua Pertina kabupaten segera mengirim atlet sekalian bersama pelatihnya ke Manokwari untuk mengikuti TC.
“TC ini hanya bulan Juni ini saja makanya kita harus segera laksanakan,” tandasnya.
Komisi Teknik Pertina Papua Barat, Lodewik Akwan, mengatakan atlet bayangan dimaksudkan agar atlet memiliki sparring partner. Dengan demikian, mereka juga benar-benar berlatih dengan baik untuk mengikuti pra PON. Sebab selama ini para petinju hanya berlatih tapi tidak ada event pertandingan.
Baca Juga: Clinton Tallo kembali Terpilih Pimpin Pertina Papua Barat
“Karena itu, dalam TC kami lihat lagi apakah ada kemajuan atau tidak dari setiap atlet. Kalau tidak ada kemajuan dengan terpaksa akan dipulangkan,” tegasnya.
Besok, Jumat (2/6/2023), lanjutnya, TC dimulai dengan atlet yang berasal dari Manokwari. TC sudah harus dimulai karena waktu persiapan sudah semakin mepet dengan pra PON dilaksanakan pada bulan Juli.
“Nanti kita kasih tanggung jawab kepada pelatih untuk melatih. Besok yang di Manokwari sudah harus berjalan, kita tidak bisa tunggu lagi karena ini sudah tinggal satu bulan saja,” sebutnya.
Sementara atlet dari luar Kabupaten Manokwari, menurut dia, akan dipanggil besok. Untuk memudahkan atlet mengikuti TC, Pertina Papua Barat juga bersurat kepada pimpinan instansi, lembaga, atau tempat kerja atlet agar diizinkan mengikuti TC.
Dia juga mengharapkan adanya bantuan dana dari Pemprov Papua Barat untuk pelaksanaan TC. Sebab KONI pun tidak memiliki anggaran. (SM7)