Pesparani Katolik I, Uskup Pesan Junjung Sportivitas

Pembukaan Pesparani Katolik I diawali Ekaristi dipimpin Uskup Manokwari-Sorong di Stadion Sanggeng Manokwari.

MANOKWARI – Pembukaan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik I Provinsi Papua Barat, diawali dengan Perayaan Ekaristi, yang dipimpin langsung Uskup Keuskupan Manokwari Sorong, Mgr. Hilation Datus Lega, Pr, Rabu (23/10) di Stadion Sanggeng Manokwari.

Pesparani Katolik I Papua Barat, dibawah sorotan tema ” Mewujudkan Persaudaraan Sejati “, dan Sub Tema Dengan Penyelenggaraan Pesparani Daerah I, Kita Wujudkan Umat Katolik Papua Barat Yang Rukun, Beriman, Cerdas, Bermartabat, dan Berwawasan Lingkungan.

Bacaan Lainnya

Dalam khotbah singkatnya, Uskup Keuskupan Manokwari-Sorong, mengamanatkan sebagai duta Kristus harus menjadi hamba kebenaran dalam menyebarluaskan bakat-bakat baik kepada orang lain, seperti yang di ajarkan Yesus Kristus dalam tradisi hidup Gerejani Katolik, salah satunya dengan cara nyanyian dan gerakan.

“Siapa yang menyanyi dengan baik, seakan berdoa dua kali. Itu seperti di sabdakan dalam kidung dan nyanyian rohani. Karena itu, kita harus bersyukur dengan injil Tuhan ini kita dapat laksanakan Pesparani,”ujar Mgr. Hilation Datus Lega.

Ia menambahkan, para peserta dari setiap kontingen harus dapat memahami makna dari Pesparani ini sebagai kemaslahatan yang membanggakan.

Dirinya optimisi, pelaksanaan Pesparani pertama dari kota Injil Manokwari ini, akan menjadi motivasi bagi pelaksanaan Pesparani di tingkat Dunia. Sebab akuinya, ajang Pesparani memiliki keistimewaan dalam seni tarik suara.

“Pesparani ini memanggil penyertaan Tuhan, agar sesuatu yang di lakukan dengan baik maka akan jadi atas penyertaan Tuhan. Maka dengan Pesparani ini, kita menggemakan karya Tuhan, dan menjadi inspirasi untuk pelaksanaan di tingkat dunia. Karena seni suara itu, memiliki tingkatan yang istimewa. ” serunya

Baca Juga:  Lakotani : Mahasiswa Jangan Sebatas Teks Books

Mgr. Hilation Datus Lega, Pr, mengingat setiap kontingen agar mengikuti jalannya proses Pesparani di berbagai kategori dengan mengutamakan sportifitas, agar tidak menjadi permasalahan atau perepcahan di antara umat Katolik yang ada di Papua Barat.

“Jangan sampai ada yang protes panitia atau ada yang mengacaukan, sehingga Pesparani ini betul-betul meningkatkan mutu suara dan terlebih mutu perilaku,” tutup Uskup Keuskupan Manokwari Sorong itu. (SM3)

Pos terkait