UGAR, FAKFAK – Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) Nusa Matan yang berada didalam wilayah Kawasan Konservasi Taman Pesisir (KKTP) Teluk Berau melaksanakan patroli jaga laut secara rutin dengan melibatkan masyarakat dari tiga kelompok jaga laut dibawah wilayah kekuasaan 3 petuanan atau raja, yakni; Kelompok Arguni, Pigpig Sekar dan Wertuar.
Dijelaskan Ketua Kelompok Jaga Laut Pikpik Sekar saat ditemui awak media, Achmad Bairuma, Senin (30/05/2022), bahwa kegiatan patroli jaga laut ini telah dilaksanakan secara intensif mulai tahun 2018, walaupun pada tahun sebelumnya, yakni tahun 2017, POKMASWAS Nusa Matan ini baru diinisiasi oleh UPTD-BLUD Seksi II Fakfak, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Papua Barat. Menurutnya, sejak 2018 itu, secara bertahap ditambah dengan penyadartahuan yang diberikan oleh LSM Yayasan Konservasi Indonesia (YKI) tentang pentingnya menjaga laut, banyak masyarakat adat dari tiga wilayah petuanan ini berperan aktif dalam kegiatan patroli jaga laut.
“Seluruh anggota kami adalah masyarakat adat dalam KKTP Teluk Berau, dengan mekanisme 3 orang dari masing-masing kampung secara bergantian, dalam satu bulan sebanyak 3 kali, dengan hitungan 3 hari kerja. Setelah mulai memahami manfaatnya, banyak masyarakat adat sangat antusias untuk ikut patroli,” jelas Achmad Bairuma.
Lanjutnya, aktifitas jaga laut ini pun telah banyak membawa perubahan kepada aktifitas perikanan tangkap masyarakat adat Fakfak, khususnya dalam KKTP Teluk Berau. khususnya yang terlihat yaitu kebanyakan telah mengganti alat yang digunakan, dari rawi atau jaring tenggelam yang sangat merusak, dengan kembali menggunakan alat pancing tradisional. Sehingga ia berharap, kebutuhan akan prasarana pendukung yang lebih baik, seperti speedboat patroli yang lebih memadai akan lebih baik daripada menggunakan perahu masyarakat. Apalagi tim patroli jaga laut ini sering menghadapi kapal-kapal penangkap ikan ilegal dari luar Fakfak yang lebih lengkap dan lebih baik.
“Kami berharap ada dukungan prasarana pendukung, agar teman-teman patroli lebih semangat, sehingga budaya dan adat warisan leluhur ini dapat diteruskan ke anak cucu kami,” harapnya. (SM14)