JAKARTA, – Presiden Joko Widodo akhirnya membeli sapi milik warga Karanganyar, Sukasno, setelah yang bersangkutan mengaku kecewa atas kabar batalnya pembelian sapi tersebut.
Hal itu disampaikan Deputi Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin dalam keterangannya di Istana Kepresidenan, pada Jumat (23/6/2023).
“Jadi kan memang ada kekurangan jenis berat kurang, kurang sedikit. Tapi Bapak Presiden meminta dibeli,” ujar Bey.
“Bapak Presiden minta sapi Pak Sukasno tetap dibeli oleh Sekretariat Presiden,” tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Sukasno, warga Desa Doplang, Kecamatan Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah, mengaku ditawarkan ganti rugi setelah sapinya batal dibeli Presiden Jokowi untuk kurban.
Sukasno bercerita, dirinya mendapat pesan WhatsApp dari Sekretariat Presiden setelah pemberitaan mengenai kekecewaannya viral.
“Dia (setpres) mengirim pesan ke WhatsApp saya dan meminta foto sapi saya,” kata Sukasno pada Rabu (21/6/2023).
Saat itu, dia mengungkapkan sempat berharap bahwa Setpres memutuskan bakal membeli sapi jenis PO miliknya.
Namun, angan-angan itu hanyalah sebatas angan-angan. Dirinya ternyata hanya menerima ucapan terima kasih.
Selain itu, dirinya mendapat tawaran kompensasi sebesar Rp 1 juta karena sapinya batal dibeli Jokowi.
“Tak hanya itu, dia mengirimkan foto yang di situ ada merupakan surat keterangan menerima kompensasi atas pembatalan pembelian sapi kurban bapak Presiden sebanyak Rp 1 juta,” kata Sukasno.
Tawaran itu jelas ditolak Sukasno, dan dia mengembalikan ganti rugi tersebut kepada Setpres.
Apalagi, kompensasi itu didasarkan atas pembatalan pembelian dan ganti rugi, karena ekor Bima, sapinya, mengalami kecacatan.
“Saya tidak menerima kompensasi itu, saya sampaikan biar saya obati sendiri sapinya,” ungkap Sukasno.
Sukasno pun berharap, pembatalan pembelian sapinya sebagai hewan kurban Idul Adha bisa ditarik kembali.
“Harapannya saya bisa dibeli lagi atau tidak dibatalkan pembelian sapi saya, kalau bisa saya bisa mengingatkan mereka,” imbuh Sukasno.
Sukasno sempat Kecewa
Sebelumnya, presiden Joko Widodo ( Jokowi) sempat membatalkan pembelian sapi milik Sukasno (69), warga Desa Doplang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Pembelian itu dibatalkan lantaran bobot sapi milik Sukasno tak mencapai 1 ton, tetapi hanya 810 kilogram.
Sukasno mengaku, dia mengetahui sapinya batal dibeli oleh Presiden secara mendadak dan melalui pemberitahuan lisan.
“Saya mendapatkan kabar mendadak, Presiden RI batal beli sapi saya,” kata Sukasno pada Selasa (20/6/2023).
“Alasannya dari Setpres itu katanya ( sapinya) kurang besar, yang dicari satu ton lebih,” sambungnya.
Sukasno sempat mempertanyakan pembatalan pembelian sapi miliknya kepada jajaran kepresidenan, apalagi hingga saat ini dia belum menerima surat pembatalan resmi.
Sukasno pun mengaku kecewa dengan keputusan tersebut karena sebelumnya sapi miliknya disebut telah masuk kriteria.
“Saya juga tanyakan ke mereka itu kenapa, sapi saya kan termasuk kriteria, kenapa kok dibatalkan? Sampai sekarang kok surat pembatalan tidak ada, saya kecewa,” ujar Sukasno.
Kekecewaannya pun semakin bertambah mengingat pembatalan tersebut dilakukan menjelang Hari Raya Idul Adha 2023.
Seharusnya, menurut dia, pembatalan dilakukan jauh-jauh hari, seperti yang dia alami pada tahun lalu.
“Sapi saya katanya tidak masuk kriteria, padahal saya baca di rekomendasi itu sapi saya termasuk kriteria yang pertama, yang 8 kuintal sampai 1 ton,” ucap Sukasno.
“Merasa gimana ya, kecewa, karena waktu kurbannya tinggal beberapa hari saja, kok dibatalkan? Kalau dulu masih lama, beberapa bulan sebelumnya dikabari,” pungkasnya.(*)