Puluhan Mahasiswa Geruduk Kantor DPD Golkar Papua Barat

Koordinator massa saat menyerahkan aspirasi kepada dewan pembina DPD Gokkar Papua Barat. (Foto:SM3)

MANOKWARI – Kamis (11/7), puluhan mahasiswa melakukan aksi demo di Sekretariat DPD Golkar Papua Barat terkait pemecatan 3 kepala kampung yang dilakukan Ketua DPRD Tambrauw.

3 kepala kampung yang dipecat yakni kepala kampong waramui, Wefiani, Mangapnut, Distrik Amberbaken, Kabupaten Tambrauw.

Bacaan Lainnya

Dalam aksi tersebut, massa mendesak DPD Golkar Papua Barat, segera memanggil ketua DPRD Kabupaten Tambrauw, Kosmos Baru, untuk mengklarifikasi, serta melakukan mediasi dengan kepala kampung dan perangkat kampung.

“Kami datang ke sini untuk meminta DPD Golkar, memberi sanksi tegas kepada Ketua DPRD Tambrauw, karena beliau sudah mengancam dan memecat 3 kepala kampung,” tegas koordinator aksi.

Menurut koordinator aksi, Nikodemus tindakan yang dilakukan oleh ketua DPRD Tambrauw,  sangat tidak beretika dan tidak sesuai dengan tugas serta fungsi sebagai anggota legislatif. Yang semestinya sebagai lembaga legislatif, harus melakukan pendampingan terhadap aparat kampung. 

Meski tidak dilakukan secara hukum, namun kata Nikodemus, pemecatan yang di lakukan oleh ketua DPRD dilontarkan secara lisan, saat kunjungannya pada 7 Juni lalu.

“Tindakan Kosmos Baru, sangat tidak masuk akal. Sekalipun itu tidak di SK kan, tetapi ancaman dan pemecatan secara lisan beliau sudah sampaikan. Oleh karena itu, DPD Partai Golkar segera mengambil tindakan,” tegas Nikodemus.

Setelah melalui perdebatan yag cukup menegangkan, akhirnya aspirasi di serahkan dan di terima langsung oleh Wakil Ketua Pembina DPD Partai Golkar, Dominggus Buney dan salah satu kader.

Buney berjanji akan berkoordinasi dengan ketua DPD, untuk menyikapi persoalan ini sesuai mekanisme partai yang berlaku.

Baca Juga:  Diperkirakan 500 Anak Penyalahgunaan Lem Aibon di Manokwari

“Kami menerima aspirasi ini, dan akan ditindaklanjuti setelah ketua balik ke Manokwari. Ini akan kami kawal, sesuai mekanisme partai,” ujar Buney.

Usai menyerahkan aspirasi, puluhan massa yang tergabung dalam solidaritas Mahasiswa Peduli Tambrauw itu, akhirnya membubarkan diri dengan tertib. (SM3)

Pos terkait