Rangkaian Kunjungan BBKSDA PB : Gali Potensi Budaya dan Keindahan Alam Dua Kampung di CA Waigeo Timur

Foto bersama Tim BBSKDA provinsi Papua Barat dengan masyarakat KTH kampung Waifoi.

RAJA AMPAT, WAISAI – Pasca Rangkaian Kunjungan Tim Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Papua Barat selama empat hari (15-18 Juni 2021) di Kampung Binaan Kelompok Tani Hutan (KTH) Waifoi, Plt. Kepala BBKSDA provinsi Papua Barat, Budi Mulyanto membagikan pengalaman kepada awak media, Sabtu (19/6/2021).

Disampaikannya, KTH Waifoi telah dibentuk oleh BBKSDA Papua Barat sejak tahun 2018 dengan mengembangkan kegiatan ekowisata disekitar kawasan Cagar Alam (CA) Waigeo Timur. Proses pendampingan yang intensif dilakukan bersama-sama dengan mitra pembangunan dan juga turut didukung penuh oleh pemerintah kampung, dan saat ini KTH Waifoi telah mampu untuk menjalankan kegiatan ekowisata dengan menyuguhkan berbagai atraksi menarik bagi para wisatawan yang datang seperti atraksi Panorama View, atraksi Balobe, dan atraksi Tokok Sagu.

Bacaan Lainnya

“Selain itu juga, masyarakat Waifoi telah mampu menghasilkan produk kerajinan berupa tas dari bahan-bahan alami yang sudah tentu ramah lingkungan,” ujar Budi Mulyanto.

Pelibatan masyarakat dalam pengelolaan kawasan konservasi melalui kegiatan pendampingan seperti ini, menurut Budi Mulyanto merupakan bentuk baru pengelolaan kawasan konservasi yang lebih humanis. Dan instansinya pun telah secara konsisten melakukan pendampingan kepada masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan agar turut mendukung perlindungan kawasan konservasi yang ada disekitarnya, sehingga saat ini mindset masyarakat yang sebelumnya beraktifitas menebang pohon dan menangkap burung pada kawasan konservasi, justru kini mereka berada pada garda terdepan untuk melindungi kawasan konservasi yang telah secara nyata memberikan peningkatan perekonomian masyarakat melalui kegiatan ekowisata.

Baca Juga:  Turut Memeriahkan HUT 21 Raja Ampat, WaBup Launching Pelayanan Medis RSA Nusa Waluya II

“Karena adanya komitmen yang kuat dari masyarakat inilah, saya bersama yang lain hadir langsung ke Kampung Waifoi untuk secara langsung menyapa keramahan masyarakat dan belajar langsung dari masyarakat bagaimana mereka mampu menjaga kawasan cagar alam Waigeo Timur dengan ekowisata,” lanjut Budi Mulyanto

Bersama Kepala Seksi Bina Daerah Penyangga dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Direktorat KK, KemenLHK pun melanjutkan dengan pembentukan KTH di Kampung Kalitoko. Ia berharap melalui pendampingan yang intensif oleh BBKSDA Papua Barat dan mitra pembangunan yang terus berlanjut, potensi yang ada di Kampung Kalitoko dapat dikembangkan bersama-sama, sebagai wujud bahwa BBKSDA Papua Barat terus berkomitmen untuk melibatkan masyarakat dalam proses-proses pengelolaan kawasan konservasi yang menghadirkan wajah merangkul, bukan memukul, karena masyarakat lah yang memiliki banyak kekayaan pengetahuan lokal dalam melindungi kawasan konservasi di sekitar mereka.

“Adapun potensi yang dapat dikembangkan di Kampung Kalitoko adalah pertanian, kerajinan tangan, dan minyak kelapa atau lazim dikenal VCO. Akan kami dukung dan dampingi sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat secara nyata sebagaimana yang telah berkembang di Kampung Waifoi,” jelas Budi Mulyanto. (SM14)

Pos terkait