MANOKWARI, – Realisasi atau serapan DAK baik fisik maupun nonfisik semester I 2023 oleh perangkat daerah KB kabupaten/kota di Papua Barat masih rendah. Padahal saat ini sudah memasuki semester II.
Kepala BKKBN Perwakilan Papua Barat, Philmona M. Yarollo, mengatakan, dari hasil laporan dan realisasi sampai semester I 2023, realisasi DAK masih rendah. Padahal selain DAK fisik, DAK nonfisik untuk mendukung pelaksanaan tujuh kegiatan berkaitan dengan percepatan penurunan stunting.
“Dengan alokasi anggaran ini seharusnya untuk mendukung pelaksanaan program baik Bangga Kencana maupun percepatan penurunan stunting. Ini dievaluasi karena sudah semester I bahkan kita sudah mau memasuki bulan Agustus realisasi di kabupaten/kota masih rendah termasuk dengan fisik,” ungkapnya, Selasa (2/8/2023).
Menurut dia, DAK KB adalah dana dari APBN murni yang dialokasikan ke daerah. Namun yang mungkin menjadi kendala adalah terkait dengan pelaporannya.
“Melalui pertemuan ini kita ingin mendapat informasi sebenarnya apa yang menjadi kendala di kabupaten/kota, sehingga dana ini belum terealisasi sampai dengan semester I bahkan kita sudah memasuki semester II. Dan juga dalam pertemuan ini juga merencanakan usulan DAK tahun 2024, nonfisik dan fisik karena nanti untuk proses mekanisme ke depan harus ada usulan dari kabupaten/kota karena teman-teman yang lebih mengetahui kebutuhan di daerahnya,” tukasnya. (SM)