MANOKWARI – Menyikapi kasus yang menyebabkan tewasnya HS dan DW hingga berdampak pada aksi massa, Badan Kerja Sama Antar Gereja (BKAG) dan Asosiasi Pendeta Indonesia (API) Kabupaten Manokwari akan turun ke jalan melakukan aksi damai. Selain aksi damai, BKAG dan API juga meminta ketegasan pemerintah daerah dan aparat keamanan untuk menutup tempat hiburan plus-plus, menghentikan peredaran minuman keras (miras), dan menertibkan togel.
Sekretaris Umum BKAG Kabupaten Manokwari, Pendeta Erwin Makalew, mengatakan, BKAG dan API turun ke jalan guna berbicara langsung kepada masyarakat menyampaikan hal-hal yang Tuhan mau.
“Kami juga akan bagi-bagi bunga untuk menciptakan kedamaian dalam kehidupan masyarakat karena kita ingin masyarakat melakukan apa yang Tuhan kehendaki. Kita sedang merencanakan itu (turun ke jalan) mengampanyekan kedamaian atas Kota Manokwari ini dan kita harapkan setiap orang yang ada di Kota Manokwari siapa pun dia untuk saling menghormati, menjaga satu dengan yang lain dan sama-sama merasa memiliki Kota Manokwari ini supaya menciptakan kedamaian dan kesejahteraan di kota ini,” ujar Pendeta Erwin.
Sekretaris DPD API Papua Barat, Pendeta Thobias Orocomna, mengatakan, DPD API akan bekerja sama dengan pemerintah dan aparat keamanan untuk melakukan aksi damai. Aksi dilakukan karena masyarakat sempat cemas, takut, dan down akibat kejadian kemarin.
“Karena masalah itu kita ajak semua untuk melaksanakan aksi damai, Manokwari damai, Manokwari aman, Manokwari nyaman, kita semua bersaudara. Peristiwa kemarin menjadi pelajaran berharga supaya itu jangan terjadi lagi,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua BKAG Kabupaten Manokwari, Pendeta Hugo Warpur, menegaskan, Manokwari adalah kota Injil, sehingga pihaknya meminta pemerintah daerah dan aparat dengan tegas menutup tempat hiburan yang berpotensi menimbulkan persoalan, menghentikan peredaran minuman keras, dan menertibkan togel.
“Jika ingin kota ini baik, maka seluruh elemen masyarakat bersama dengan gereja, pemerintah daerah, dan aparat keamanan menjaganya. Dan supaya ke depan tidak terjadi lagi peristiwa seperti kemarin, kami minta ketegasan pemda dan aparat keamanan untuk togel, miras, dan karaoke kalau bisa ditutup semua.Dan kami BKAG menyatakan sikap mendukung pemerintah dan aparat keamanan untuk itu ditutup semua,” ujarnya seraya mengajak semua suku di Kabupaten Manokwari untuk saling menghormati, menghargai, dan saling menjaga.
Ketua DPC API Kabupaten Manokwari, Pendeta Anas Raunsai, mengatakan, miras, togel, dan hal-hal negatif lain sebenarnya secara agama dilarang. Untuk itu, pembina jemaat perlu memberikan penjelasan dan pembinaan kepada jemaat untuk menghindarinya.
“Ini perlu perhatian bersama karena Manokwari adalah kota Injil,” tandasnya.
Sekretaris DPD API Papua Barat, Pendeta Thobias Orocomna, mengatakan, peristiwa kemarin menjadi pelajaran berharga. Jangan sampai kejadian itu terulang lagi.
“Dan kita juga tegas meminta pemerintah untuk menutup tempat-tempat yang tidak jelas, tidak membangun, yang merusak kota Injil ini. Itu saya tegas, seperti tempat-tempat yang peredaran miras, karaoke yang ada plus-plus di dalamnya, dan tempat-tempat lain yang tidak baik kalau bisa ditutup supaya jangan mencemarkan Manokwari sebagai kota Injil,” tandasnya. (SM7)