Simposium Laparoskopi Ke-5 di Papua, RSUD Raja Ampat Siap Sambut Teknologi Baru Kedokteran

RSUD Raja Ampat
Prof. Errawan R. Wiradisuria dari Indonesian Society of Endo Laparoscopic Surgeons (ISES) saat menyampaikan arahan singkatnya kepada peserta simposium.

Waisai, Raja Ampat – Masih dalam rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh RSUD Raja Ampat merayakan HUT Ke-19 Kabupaten Raja Ampat yang telah dimulai sejak 23 Mei 2022 ini, pihak RSUD Raja Ampat menyelenggarakan Simposium Laparoskopi yang dilaksanakan di salah satu ruangan pertemuan di RSUD Raja Ampat, Kamis (26/05/2022)

Laparoskopi atau operasi lubang kunci adalah prosedur bedah minimal invasif yang dilakukan dengan membuat sayatan kecil di dinding perut. Laparoskopi dilakukan dengan bantuan alat berbentuk tabung tipis bernama laparoskop. Alat ini dilengkapi dengan kamera dan cahaya di ujungnya. Dalam simposium ini, panitia secara khusus mengundang 3 professor dibidangnya, yakni Prof. dr. Arjono Djuned Pusponegoro, Prof. Le Quan Anh Tuan dan Prof. Pham Minh Hai, MD. dari Endoscopic and Laparoscopic Surgeons of Asia (ELSA) dimana keduanya datang dari Vietnam.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutan singkatnya, dr. Errawan R. Wiradisuria dari Indonesian Society of Endo Laparoscopic Surgeons (ISES), menjelaskan bahwa Raja Ampat adalah Kabupaten / Kota Ke-5 yang dilaksanakan simposium oleh ISES untuk memperkenalkan teknologi kedokteran yang sedang digunakan dan dikembangkan di Indonesia, yaitu Laparoskopi di wilayah Papua dan Papua Barat, dimana sebelumnya dilaksanakan di Jayapura, Sorong, Timika dan Merauke. Menurutnya, Raja Ampat sangat memerlukan ilmu dan teknologi kedokteran ini, karena sebagai kabupaten destinasi wisata tingkat Internasional, kemajuan ilmu dan teknologi didunia medis merupakan nilai tambah kenyamanan dan rasa aman yangbdapat diberikan kepada wisatawan.

“Ini kami jemput bola, Raja Ampat adalah destinasi wisata tingkat dunia, maka kami ingin kedokteran disini, khususnya dalam ilmu bedah Laparoscopy unggul dan maju untuk mendukung pariwisata,” ujar dr. Errawan R. Wiradisuria.

Baca Juga:  Letakkan Batu Pertama Pembangunan RSUD Tipe C di Raja Ampat, Menkes Sampaikan Ini

Hal ini dibenarkan Direktur RSUD Raja Ampat, Meidi L. Maspaietella. Kepada awak media ia menjelaskan bahwa keindahan dan keunikan Raja Ampat akan sangat didukung dengan kemajuan ilmu dan teknologi bidang medis, dalam hal ini Bedah Laparoskopi. Dimana salah satu keuntungannya yaitu proses penyembuhan luka bekas operasi lebih cepat, hasilnya lebih estetik sehingga masyarakat maupun wisatawan dapat segera beraktivitas kembali pasca operasi.

“Sehingga kami berusaha agar siap dan dapat segera menggunakan teknologi ini. Saya sebagai direktur RSUD Raja Ampat, sedang mendorong dua dokter bedah kami, yaitu dokter Agus dan Dokter Vivi agar dapat menguasai ilmu dan teknologi ini, lalu kemudian dapat terus dikembangkan ke generasi Raja Ampat yang akan datang,” harap Meidi L. Maspaitela. (SM14)

Pos terkait