MANOKWARI – Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, mengatakan pemerintah pusat siap membantu Pemkab Manokwari untuk melakukan revitaliasi Pasar Sanggeng dan Pasar Wosi. Oleh karena itu, Pemkab Manokwari diminta bersurat resmi ke Kementerian Perdagangan.
“Revitalisasi pasar tadi sudah disampaikan oleh Pak Bupati bahwa merupakan kebutuhan mendesak karena ada bencana kebakaran. Karena itu, kami pemerintah pusat membantu, bersama dengan pemerintah daerah, Bupati dan jajaran beserta asosiasi pedagang pasar. Oleh karena itu, tadi kami sudah sampaikan ke Pak Bupati untuk bersurat resmi, sesuai prosedur, regulasi, kami akan melihat, mereview,” ujar Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, usai meninjau Pasar Sanggeng dan Wosi, Manokwari, Sabtu (11/12/2021).
Menurutnya, saat melakukan kunjungan dan melihat langsung kondisi Pasar Sanggeng dan Wosi, kedua pasar tersebut memang perlu direvitalisasi. Revitalisasi juga dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
Dikatakannya, revitalisasi pasar akan dilakukan dengan kerja sama lintas kementerian dan lembaga. Sebab setelah melihat kondisi dua pasar di Manokwari itu, kebanyakan ranahnya ada di Kementerian PUPR.
“Akan dilakukan revitaliassi di Pasar Sanggeng dan Wosi karena melihat kebutuhan dan urgensi dan juga untuk meningkatkan pelayanan publik atau pelayanan kepada masyarakat. Dan tentunya bekerja sama lintas kementerian dan lembaga karena ini banyaknya di PUPR. Kami akan memberikan rekomendasi itu, sehingga pembangunan pasar, revitalisasi secepatnya dilaksanakan,” tandasnya.
Sebelumnya, Bupati Manokwari, Hermus Indou, mengatakan dua pasar di Manokwari itu dinilai tidak optimal memberikan pelayanan kepada para pedagang karena selain usianya yang sudah tua juga juga karena mengalami kebakaran beberapa waktu lalu dan beberapa los di antaranya tidak fungsional lagi bagi pedagang.
Khusus Pasar Sanggeng, menurut Hermus, ada 1000-an pedagang yang berjualan baik pedagang asli Papua maupun non-Papua. Luas Pasar Saanggeng sekitar 11 ribu meter persegi dan merupakan pasar yang cukup besar dan pasar ini ada di ibukota Provinsi Papua Barat.
“Jadi kalau orang datang di Manokwari melihat kondisi pasar ini kemudian muncul pemikiran kok pasar di ibukota provinsi seperti ini ya. Tapi inilah kondisi kita, kita harus mengakui bahwa inilah kelemahan kita. Tapi untuk membangun pasar ini tidak semudah membalikkan telapak tangan karena kita butuh uang yang banyak untuk bisa membangun pasar ini jauh lebih baik. karena APBD kita terbatas, kita tidak bisa membangunnya sendiri, maka memang tidak ada cara lain kita datang ke Bapak Menteri dalam hal ini Bapak Wakil Menteri Perdagangan kita minta tolong supaya kalau bisa Bapak mungkin bisa bantu kami kah, kami Manokwari ini susah dengan pasar,” kata Hermus.
Sementara, Ketua Asosisasi Pedagang Pasar Sanggeng, Yasir, mengatakan ada persoalan yang dihadapi para pedagang, yakni masalah keamanan, banjir yang sering melanda pasar saat hujan deras, dan pembangunan kembali pasar yang terbakar. Dia berharap pemerintah menjawab aspirasi masyarakat tersebut. (SM7)