MANOKWARI – Pada tahun 2022, tidak ada satu pun perwakilan dari Kabupaten Manokwari yang tampil di ajang Pesparawi Nasional di Yogyakarta. Hal itu merupakan sebuah ironi karena sebelumnya selalu ada perwakilan dari Manokwari yang tampil di ajang tersebut.
Ketidakhadiran perwakilan Manokwari di ajang tersebut mengindikasikan bahwa pembinaan tidak berjalan dengan baik. Karena itu, LPPD Kabupaten Manokwari menyiapkan sejumlah kegiatan untuk mengangkat kembali kejayaan Manokwari di ajang Pesparawi.
Usai melantik pengurus LPPD Kabupaten Manokwari, Bupati Manokwari, Hermus Indou, mengemukakan bahwa pelantikan pengurus LPPD merupakan suatu langkah pemerintah daerah dalam membina dan menata LPPD dari sisi kepengurusan setelah beberapa waktu sebelumnya tidak aktif menjalankan roda organisasi. Selain itu, tidak menunjukkan prestasi terbaik bagi Kabupaten Manokwari dalam Pesparawi se-Tanah Papua yang dilaksanakan secara marathon di beberapa kabupaten/kota di Papua Barat, termasuk Kabupaten Manokwari tahun 2021.
Dalam ajang tersebut, kata Hermus, Kabupaten Manokwaari tidak berhasil memperoleh satu pun posisi terbaik dari beberapa kategori yang diperlombakan. Dengan demikian, Kabupaten Manokwari tidak memiliki wakil untuk mewakili Provinsi Papua Barat di ajang Pesparawi Nasional di Yogyakarta pada 9-20 Juni 2022.
“Fakta ini merupakan sebuah ironi karena sebelumnya Kabupaten Manokwari dalam setiap event Pesparawi baik di tingkat provinsi maupun di tingkat nasional bahkan internasional selalu dapat menempatkan perwakilan dan mencapai kejayaan yang mengharumkan nama Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat, bahkan negara Indonesia,” kata Hermus, usai pelantikan pengurus LPPD Kabupaten Manokwari, Jumat (03/06/2022).
Menurut Hermus, ketidakhadiran perwakilan Manokwari dalam ajang Pesparawi Nasional tahun 2022 di Yogyakarta merupakan indikasi tidak berjalannya proses pembinaan secara baik.
“Pertanyaannya adalah apakah penyebabnya. Pada hari ini kita telah mengikuti proses pelantikan pengurus LPPD Kabupaten Manokwari periode 2022-2027. Harapan pemerintah daerah, di pundak bapak-ibu sekalian untuk memajukan, meningkatkan, dan mengembangkan kualitas puji-pujian gerejawi di Kabupaten Manokwari,” ungkap Hermus.
Ketua LPPD Kabupaten Manokwari, Yusuf Sawaki, mengatakan tidak adanya perwakilan Manokwari di ajang Pesparawi Nasional merupakan pengalaman ironis.
“Ini menjadi catatan sejarah tapi catatan untuk kita pengurus baru ke depan harus memulai pekerjaan-pekerjaan yang strategis di waktu yang akan dating untuk meningkatkan kualitas kelompok paduan suara, penyanyi solo, vokal grup, dan band agar paling tidak kita bisa mengirim perwakilan di Pesparawi berikutnya,” kata Sawaki.
Dia menjelaskan, ada tiga bidang utama di LPPD yakni bidang penyelenggaraan Pesparawi, cipta lagu, dan bidang pelatihan/kursus pelatih, dirigen, dan juri. Ke depan program-program LPPD bertumpu pada tiga bidang tersebut.
Sawaki menyampaikan salah satu kegiatan yang akan dilaksanakan LPPD Kabupaten Manokwari untuk meningkatkan kualitas kelompok paduan suara, penyanyi solo, vokal grup, dan band, yakni mengadakan Pesparawi tingkat kabupaten tahun 2023. Kegiatan itu juga untuk menggairahkan kembali Pesparawi tingkat kabupaten karena dalam sejarahnya LPPD Kabupaten Manokwari baru satu kali melaksanakan Pesparawi tingkat kabupaten yakni pada tahun 2005.
Melalui Pesparawi tingkat kabupaten tersebut, lanjut Sawaki, gereja-gereja akan menyiapkan dengan baik kelompok paduan suara, penyanyi solo, vokal grup, dan band. Kesiapan itu akan diukur di Pesparawi kabupaten.
“Dari Pesparawi kabupaten kita bisa melihat potensi kita seperti apa. Nanti kita garap lagi selama satu tahun untuk menuju ajang Pesparawi se-Tanah Papua di Kabupaten Keerom tahun 2024. Dan di situ akan teruji apakah kami siap untuk ke nasional atau tidak karena hanya juara yang biasanya ke nasional. Target kami di 2024 harus ada yang juara, sehingga kembalikan kejayaan Manokwari dan harus ada perwakilan Manokwari di Pesparawi Nasional,” tandasnya. (SM7)