MANOKWARI, – Pemkab Manokwari melalui Badan Kesbangpol melaksanakan sosialisasi wawasan kebangsaan bagi generasi muda, Senin (28/8/2023). Kegiatan itu untuk menanamkan kembali pentingnya kesadaran berbangsa pada generasi muda dalam mencegah perpecahan dan konflik sosial.
Asisten II Sekda Kabupaten Manokwari, Harjanto Ombesapu, mengatakan, sosialisasi wawasan kebangsaan bagi generasi muda merupakan bagian dari upaya Pemkab Manokwari membangun sikap mental dan karakter bangsa. Kegiatan tersebut untuk membangun dan menanamkan sikap mental dan perilaku warga negara khusunya generasi muda untuk senantiasa cinta kepada tanah air, memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara, setia pada Pancasila sebagai ideologi negara.
“Nilai wawasan kebangsaan itulah yang diharapkan akan menjadi landasan sikap dan perilaku generasi muda yang diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari sesuai bidang dan profesi masing-masing serta dapat menjadi bekal pembangunan dan pembaruan dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang bermental dan berakhlak mulia,” ujar Ombesapu saat menyampaikan sambutan Bupati Manokwari.
Menurut Ombesapu, implementasi nilai-nilai dasar wawasan kebangsaan sangat penting dan dibutuhkan bagi negara. Terlebih bila mencermati dinamika ancaman saat ini yakni era golobalisasi dapat merusak mental generasi muda sangatlah banyak seperti paham radikal, narkoba, dan pornografi. Potensi ancaman yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa semakin kompleks dan multidimensi.
“Bentuk ancaman tidak lagi bersifat konvensional, tetapi lebih bersifat non konvensional atau non militer, bahkan mempengaruhi hati dan pikiran manusia secara paradigmatis. Hal tersebut menimbulkan efek yang sangat fundamental karena dapat merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, sebagaimana suatu bangsa dapat hancur oleh bangsanya sendiri karena hati dan pikiran manusia merupakan benteng pertahanan terakhir yang dimiliki oleh suatu bangsa dalam menghadapi berbagai ancaman.
Sebab, lanjutnya, medan peperangan yang sesungguhnya adalah peperangan di dalam pikiran dan hati manusia. Contohnya adalah radikalisme, terorisme, dan penyalahgunaan Narkoba telah menjadi ancaman nyata yang dihadapi saat ini dan kemungkinan pada waktu yang akan datang.
Dinamika perkembangan ancaman nyata tersebut, tambah Ombesapu, menunjukkan bahwa kualitas sumber daya manusia menjadi penentu bagi keberlangsungan hidup suatu bangsa dan negara. Sumber daya manusia tidak hanya yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga harus memiliki wawasan kebangsaan yang kuat dan dimiliki setiap warga negara.
“Salah satu upaya untuk menangkal ancaman tersebut adalah dengan melaksanakan sosalisasi wawasan kebangsaan,” tandasnya. (SM7)